Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas global berpeluang melanjutkan kenaikan seiring dengan pelemahan dolar AS akibat masih melonjaknya kasus Covid-19 dan prospek stimulus AS.
Pada penutupan perdagangan Selasa (1/12/2020), harga emas spot menguat 2,1 persen menjadi US$1,814.78 per troy ounce, lompatan terbesar dalam hampir empat minggu.
Selanjutnya pada perdagangan Rabu (2/12/2020) pukul 07.55 WIB, harga emas spot koreksi 0,06 persen atau 1,12 poin menuju US$1.814,12 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Februari 2021 juga turun tipis 0,1 persen atau 1,9 poin ke level US$1.817 per troy ounce.
Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama anjlok 0,61 persen atau 0,556 menuju 91,313.
Harga emas melonjak lebih dari 2 persen pada hari Selasa, rebound dari level terendah lima bulan di sesi sebelumnya. Hal ini dipicu potensi penggenjotan stimulus AS karena meningkatnya kasus COVID-19, sehingga melemahkan dolar AS.
Baca Juga
Sentimen itu menutupi optimisme pemulihan ekonomi yang dipimpin oleh progres vaksin corona yang kian menjanjikan, sehingga dapat didistribusikan masif pada 2021.
"Bagian support emas adalah sekarang, dan kami melihat harga menuju US$2.000 tahun depan," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities, dikutip dari Economic Times, Rabu (2/12/2020).
Menurutnya, emas sebenarnya sekarang dalam tren baru dengan vaksin kemungkinan katalisator untuk ekspektasi inflasi yang lebih tinggi karena ekonomi pulih, mendukung emas dalam jangka panjang, terutama di tengah suku bunga riil yang lebih rendah.
Sebelumnya, harga emas jatuh ke US$1,764.29 pada hari Senin, terendah sejak 2 Juli, didorong oleh serbuan ke aset berisiko.
"Kami melihat emas merebut kembali level US$1.800 dan banyak dari itu berkaitan dengan melemahnya perdagangan dolar. kami cenderung melihat lebih banyak upaya dari Kongres AS untuk mendukung perekonomian.," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.
Stimulus AS membuat emas lebih menarik bagi investor yang memegang mata uang lain, sehingga dolar jatuh. Fokus kemudian beralih ke kesaksian Ketua Federal Reserve Powell di depan Komite Perbankan Senat.
Dalam sambutannya yang dirilis pada hari Senin, Powell menyoroti tantangan produksi dan distribusi massal sebelum dampak ekonomi dari vaksin menjadi jelas. Menurut Moya, The Fed akan tetap cukup akomodatif.
Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah meningkat 19 persen tahun ini, dibantu oleh stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk membantu ekonomi yang dilanda virus corona.
Simak pergerakan harga emas hari ini secara live.
Pukul 15.30 WIB, harga emas spot naik 0,11 persen atau 2,03 poin menuju US$1.817,27 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Februari 2021 juga turun tipis 0,05 persen atau 1 poin ke level US$1.817,9 per troy ounce.
Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama merosot 0,02 persen menuju 91,296.
Pukul 13.50 WIB, harga emas spot koreksi 0,13 persen atau 2,31 poin menuju US$1.812,93 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Februari 2021 juga turun tipis 0,15 persen atau 2,7 poin ke level US$1.816,2 per troy ounce.
Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama merosot 0,12 persen menuju 91,206.
Pukul 09.50 WIB, harga emas spot koreksi 0,16 persen atau 2,28 poin menuju US$1.812,36 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Februari 2021 juga turun tipis 0,19 persen atau 3,4 poin ke level US$1.815,5 per troy ounce.
Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama merosot 0,16 persen menuju 91,166.
Harga emas batangan 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. atau emas Antam pada hari ini, Rabu (2/12/2020) melonjak dibandingkan dengan posisi kemarin.
Simak ulasan harga emas 24 karat Antam di tautan berikut.
Harga Emas 24 Karat Antam Hari Ini, Rabu (2/12) Melonjak!
Mau Jual Emas Biar Cuan? Harga Buyback Hari Ini Naik Tajam Lho
Harga Emas 24 Karat di Pegadaian Hari Ini, Rabu 2 Desember 2020