Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran PT Wintermar Offshore Marine Tbk. optimistis kinerja perseroan bakal terangkat lagi pada 2021 seiring dengan harapan pemulihan ekonomi.
Investor Relations Wintermar Offshore Marine Pek Swan Layanto mengatakan perseroan telah menjual kapal sebanyak 5 unit di sepanjang 2020.
Dengan demikian, saat ini emiten dengan kode saham WINS tersebut memiliki 43 unit kapal hingga akhir tahun nanti. Rencana penambahan armada pun disebut Pek selalu masuk dalam strategi ekspansi perseroan.
Tetapi, sebelum membeli kapal, WINS akan mempertimbangkan kondisi ekonomi yang membaik dan kontrak yang kembali berdatangan pada 2021.
“Kontrak di tangan pada akhir Oktober 2020 senilai US$73 juta. Masih banyak yang jangka pendek, tapi ada juga yang panjang,” kata Pek Swan kepada Bisnis, Selasa (1/12/2020).
Untuk mengejar beberapa kontrak baru, emiten dengan kode saham WINS tersebut pun mengerahkan tenaga untuk mengikuti tender baik di Indonesia maupun luar negeri.
Baca Juga
Laju penerimaan kontrak baru WINS pada periode tahun berjalan sempat terganggu lantaran pandemi Covid-19. Pek Swan memaparkan beberapa hal yang mempengaruhi kinerja WINS pada April a.l. pembatasan sosial yang membuat mobilitas orang berkurang, permintaan minyak yang turun tajam hingga menekan pergerakan harga minyak mentah dunia.
“Beberapa operasi pengeboran minyak dan gas juga ada dampak dan tunda atau sementara berhenti,” imbuh Pek Swan.
Belum lagi, lanjutnya, beban operasional dari internal perusahaan juga tak terelakkan misalnya tambahan ongkos karantina dan PCR test untuk kru kapal.
Kendati demikian, lalu lintas laut saat ini dinilai sudah kembali bergerak walaupun masih ada beberapa pembatasan. Selain itu, optimisme untuk WINS disebut Pek Swan juga berasal dari pemulihan harga minyak.
“Harapannya tahun depan akan membaik lagi,” tuturnya.
Adapun, untuk menambah modal pada 2021, WINS masih memiliki restu dari para pemegang saham untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Waktu untuk mengeksekusi aksi korporasi itu disebut masih belum ditentukan. Dengan demikian, hingga saat ini perseroan belum akan melakukan aksi korporasi dalam waktu dekat.