Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia menguat pada perdagangan hari pertama bulan Desember, didorong oleh data aktivitas manufaktur yang positif dan optimisme bahwa vaksin akan mendukung ekonomi global.
Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (1/12/2020), indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang ditutup menguat masing-masing 0,77 persen dan 1,34 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,66 persen.
Di China, indeks Shanghai Composite menguat 1,77 persen, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,66 persen.
Aktivitas manufaktur di sejumlah ekonomi utama ekspor terbesar di Asia Utara pulih pada bulan November. Indeks manajer pembelian (Purchasing Managers’ Index/PMI) manufaktur China mencapai level tertinggi dalam satu dekade terakhir.
Penopang kenaikan pasar Asia salah satunya adalah kecepatan pengembangan vaksin virus corona yang meningkatkan kepercayaan pelaku pasar. Saham salah satu pengembang vaksin, Moderna, melesat setelah manajemen menyatakan akan meminta perizinan pembuatan vaksin secara massal di AS dan Erooa.
"Kami percaya diri bahwa portofolio investasi perlu diposisikan untuk mendapat keuntungan menuju tahun 2021," jelas Chief Investment Officer AXA Investment Managers Chris Iggo.
Baca Juga
Sementara itu, Gubernur The Fed Jerome Powell memperingatkan Senat AS bahwa perekonomian Negeri Paman Sam masih dilanda ketidakpastian meskipun muncul kabar terkait kejelasan vaksin virus corona.
Dalam pernyataannya di hadapan Senat AS pada Selasa waktu setempat, Powell tidak menjelaskan secara rinci respon yang akan dilakukan The Fed terkait kekhawatiran ini. Meski demikian, pihaknya akan menggunakan seluruh instrumen yang ada guna memastikan pemulihan ekonomi berjalan.