Bisnis.com, JAKARTA - Konglomerat Eddy Kusnadi Sariaatmadja melalui kelompok usaha Elang Mahkota Teknologi atau Emtek memperdalam penetrasi di sektor kesehatan dengan mencaplok 71,8 persen saham pengelola Omni Hospitals. Harga pembelian saham lebih rendah dari rata-rata harga pasar.
Berdasarkan pengumuman yang dilansir PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, Selasa (1/12/2020), perseroan mengumumkan telah menyelesaikan pembelian atas 4,24 miliar lembar saham PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) dari PT Omni Health Care.
Transaksi dilakukan pada 30 November 2020. Berdasarkan penelusuran Bisnis, transaksi dilakukan di pasar negosiasi. Adapun total pembelian 71,88 saham SAME mencapai Rp581,01 miliar.
Harga pembelian saham mencapai 137 per saham. Harga tersebut lebih rendah dibandingkan dengan harga rata-rata saham SAME dalam kurun waktu 90 hari perdagangan terakhir. Bisnis mencatat, harga rata-rata saham SAME dalam periode 1 September 2020 hingga 30 November 2020 mencapai 143,19.
Sementara itu hingga sesi pertama perdagangan hari ini, harga saham SAME berada di level 195 aau naik 1,56 persen dibandingkan dengan posisi kemarin. Dalam tiga bulan terakhir saham SAME sudah naik 77,98 persen.
Akuisisi saham SAME sekaligus menambah portofolio Emtek di bidang kesehatan. Emiten bersandi saham EMTK itu memulai ekspansi rumah sakit pada 2013, di bawah bendera PT Elang Medika Corpora. (EMC).
Baca Juga
Pada 2013, EMC mengakuisisi Usada Insani Hospital di Tangerang. Setahun berselang, EMC juga mencaplok RS Pertamedika Sentul.
Untuk diketahui, pengendali Emtek adalah Eddy Kusnadi Sariaatmadja dengan porsi saham 24,9 persen. Menurut majalah Forbes, Eddy Sariaatmadja adalah orang terkaya di Indonesia no 41 pada 2019. Kekayaan Eddy Sariaatmadja ditaksir mencapai US$1,2 miliar per 30 November 2020.