Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) akan menghentikan kegiatan penjualan produk fisik di e-commerce mereka. Grup konglomerat seperti keluarga Sariaatmadja menjadi salah satu nama konglomerat yang berada di balik BUKA.
Melansir laporan bulanan registrasi pemegang efek dan prospektus IPO BUKA, nama PT Kreatif Media Karya (KMK) menjadi pengendali BUKA dengan menggenggam sebanyak 25,38 miliar saham atau setara 24,61% kepemilikan.
Sebagaimana diketahui, KMK merupakan entitas yang terafiliasi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK). Sebanyak 99,99% saham KMK tercatat dimiliki oleh EMTK.
Sejumlah nama yang menjadi pemilik manfaat akhir dari EMTK adalah Eddy Kusnadi Sariaatmadja, Anthoni Salim, Susanto Suwarto, dan Piet Yaury.
Selain nama-nama tersebut, nama lain seperti Pandu Patria Sjahrir juga tercatat menggenggam saham BUKA saat IPO. Keponakan Luhut Binsar Panjaitan ini memiliki sebanyak 14,85 juta saham BUKA atau setara 0,01% kepemilikan. Akan tetapi, belum diketahui apakah Pandu Sjahrir masih menggenggam atau telah melepas kepemilikannya di BUKA.
Selanjutnya yaitu Achmad Zaky Syaifudin yang merupakan pendiri BUKA. Saat IPO, kepemilikan Zaky di BUKA adalah sebanyak 4,45 miliar saham, atau setara 4,32% kepemilikan. Meski demikian, belum diketahui juga secara pasti apakah masih menggenggam saham BUKA.
Nama lain yang terafiliasi pengendali BUKA adalah RD Adi Wardhana Sariaatmadja. Adhi Sariaatmadja merupakan komisaris BUKA yang juga adalah CEO dari KMK.
Adhi Sariaatmadja menggenggam sebanyak 772,58 juta saham BUKA, atau setara dengan 0,74% kepemilikan.
Selain Adhi, nama lain dari trah Sariaatmadja yang juga menggenggam saham BUKA adalah Alvin W. Sariaatmadja. Alvin tercatat memiliki sebanyak 768,7 juta saham BUKA saat IPO, atau sebesar 0,75% kepemilikan.
Sebagaimana diketahui, BUKA menyampaikan perseroan akan melakukan transformasi dari berjualan produk fisik menjadi produk virtual saja.
Perubahan bisnis ini akan berdampak pada usaha Pelapak. Bukalapak berkomitmen agar proses transisi berjalan dengan halus dan tak mengganggu mereka.
Dalam masa transisi ini, BUKA telah menyiapkan skema pengembalian saldo dan dana, pengunduhan data transaksi dan riwayat penjualan untuk pelapak dan pembeli.
BUKA sebelumnya menyampaikan telah mengevaluasi kembali prospek beberapa segmen bisnis dan memutuskan restrukturisasi diperlukan untuk mencapai tujuan strategis BUKA.
Berdasarkan pertimbangan ini, BUKA memutuskan untuk berfokus pada bisnis inti seperti Mitra Bukalapak, Gaming, Investment, dan sejumlah layanan di Retail.