Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan anjlok pada perdagangan Senin (30/11/2020). Investor asing tercatat melakukan transaksi net sell hingga Rp2,16 triliun.
Pada pukul 14.09 WIB, IHSG anjlok 3,59 persen atau 207,81 poin menuju 5.575,53. Bahkan, IHSG sempat ke level terendah 5.563,86.
Hingga pukul 14.38 WIB, indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak di level 5.630,81, terkoreksi 2,66 persen. Padahal, pada pembukaan perdagangan IHSG berada di posisi 5.779,671.
Adapun, pada pertengahan perdagangan IHSG sempat anjlok cukup dalam dari level 5.700-an terjun ke posisi 5.500-an.
Investor asing net sell hingga Rp2,16 triliun dengan tujuan jual tertuju pada saham BUMN, yaitu TLKM yang turun 6,07 persen ke posisi Rp3.260 dengan asing menjual bersih hingga Rp421,5 miliar.
Kemudian diikuti oleh saham BBRI dengan total net sell oleh asing mencapai Rp239,6 miliar sehingga saham terkoreksi 3,75 persen ke posisi Rp4.110.
Baca Juga
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa saat ini terjadi panic selling di pasar modal dalam negeri seiring dengan perkembangan penyebaran Covid-19 di Indonesia.
“Kekhawatiran terkait dengan kenaikan kasus Covid-19 khususnya yang terjadi di tanah air menyebabkan aksi panic selling terjadi,” ujar Nafan kepada Bisnis, Senin (30/11/2020).
Nafan pun menjelaskan bahwa pasar juga khawatir penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kembali terjadi di tanah air.
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat terbatas (ratas) yang digelar hari ini menyampaikan bahwa tren kasus Covid-19 selama sepekan terakhir memburuk jika dibandingkan pekan sebelumnya.
Jokowi menyampaikan bahwa angka kasus aktif nasional pada pekan ini menyentuh angka 13,41 persen. Meskipun masih di bawah angka kasus aktif dunia, tapi Jokowi meyatakan angkanya memburuk jika dibandingkan pekan sebelumnya.
Presiden Jokowi menyoroti kasus Covid-19 di Jawa Tengah dan DKI Jakarta yang mencatat peningkatan drastis dalam beberapa hari terakhir. Presiden pun memerintahkan adanya perhatian khusus dalam penanganan Covid-19 di kedua provinsi tersebut.