Bisnis.com, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. tengah melakukan penjajakan untuk melepas saham perusahaan pengelola jalan tol ke lembaga pengelola investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF). Lembaga yang siap beroperasi pada awal tahun depan ini sudah mendapat komitmen investasi, antara lain dari Amerika Serikat.
SVP Corporate Secretary Waskita Ratna Ningrum mengatakan divestasi menjadi salah satu fokus perseroan selepas berhasil menyelesaikan pembangunan jalan tol. Secara keseluruhan, melalui anak usaha PT Waskita Toll Road, Waskita Karya memiliki saham di 17 konsesi jalan tol. Ke depan, Waskita Karya bakal melepas 9 ruas tol lagi.
Pada 18 November 2020 lalu, Waskita Karya sudah merampungkan pelepasan 30 persen saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, operator jalan tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu. Waskita Karya meraup dana Rp550 miliar dari divestasi tersebut.
Ratna mengungkapkan , sejumlah investor sudah menyatakan minat untuk mengambil alih saham WTR di sejumlah ruas tol. Salah satu yang berminat adalah SWF Indonesia.
“Manajemen telah beberapa kali melakukan diskusi dengan tim SWF dimana arah pembicaraannya adalah untuk divestasi jalan tol,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (27/11/2020).
Sekadar mengingatkan, pekan lalu Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Maritim Luhut Binsar Pandjaitan menyaksikan penandatanganan letter of interest (LoI) antara US International Development Finance Corporation dengan Indonesia Investment Authority atau sovereign wealth fund Indonesia. Kesepakatan itu menghasilkan kerja sama investasi senilai US$2 miliar atau Rp28 Triliun.
Baca Juga
"DFC juga akan bekerja sama dengan mitranya di Jepang, Uni Emirat Arab, dan Singapura untuk ikut berinvestasi di Indonesia Investment Authority," tulis Kemenko Marves.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan sinyal kuat investasi SWF akan mengarah ke sektor infrastruktur. SWF yang lahir dari rahim omnibus law Undang-undang Cipta Kerja dinilai akan membantu meningkatkan investasi pemerintah lewat pembentukan lembaga pengelola investasi (LPI).
“Pemerintah melalui pembentukan SWF untuk percepatan pembangunan berbagai proyek strategis seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, layanan kesehatan, dan juga sektor potensi seperti pariwisata serta teknologi,” jelasnya dalam seminar secara virtual, Selasa (24/11/2020).
Pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Jumat (27/11/2020), saham WSKT terpantau naik 1,90 persen ke level 1.075. Total transaksi saham WSKT mencapai Rp57,11 miliar dengan torehan net buy investor asing Rp6 miliar.