Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) bagian dari Grup MAP mencatatkan perbaikan kinerja pada kuartal ketiga dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
VP Investor Relations & Corporate Communications MAPA Ratih D. Gianda mengatakan pihaknya cukup nyaman dengan tingkat inventori yang memadai saat ini memasuki musim liburan pada kuartal keempat dan ketersediaan produk baru untuk mendorong penjualan di seluruh kanal distribusi.
Sementara itu, biaya yang berkaitan dengan investasi dan akuisisi bisnis serta sejumlah merek baru di Thailand dan Filipina memang mengakibatkan penurunan sementara pada laba pada kuartal ketiga.
Emiten pengelola gerai ritel Sports Station, Planet Sports Asia hingga Adidas di Indonesia itu tetap optimis bahwa biaya jangka pendek tersebut akan terbayarkan seiring dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi regional pada tahun depan.
MAPA juga mengharapkan pertumbuhan penjualan digital secara signifikan, disebabkan oleh pelanggan yang mempunyai kebiasaan baru untuk berbelanja online, serta sejumlah peluncuran produk baru menjelang musim liburan.
“Terdapat peralihan besar pada interaksi dengan media sosial dan penjualan e-Commerce selama enam bulan terakhir di masa pandemi, serta investasi pada bisnis digital yang signifikan pada tahun 2019 telah membuahkan hasil yang memuaskan dengan peningkatan penjualan 418 persen dibandingkan tahun lalu,” jelas Ratih dikutip dari rilis pers, Kamis (26/11/2020).
Baca Juga
Ratih menyampaikan bahwa perusahaan berharap pendapatan terus membaik pada kuartal keempat, bersamaan dengan tetap dibukanya kembali gerai-gerai dengan jam operasional yang normal di seluruh Indonesia.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per September 2020, penjualan bersih perseroan menurun 40,3 persen secara tahunan menjadi Rp3,2 triliun.
EBITDA dibukukan sejumlah Rp363,2 miliar, dengan rugi bersih mencapai Rp113,7 miliar dibandingkan laba bersih Rp537,4 miliar pada September 2019.
Sementara itu, khusus pada kuartal ketiga, pendapatan bersih meningkat 67,1 persen menjadi Rp1,1 triliun dari Rp653,5 miliar pada kuartal kedua tahun 2020.
Margin laba kotor tercatat naik cukup signifikan sebesar 850 bps menjadi 38,9 persen dari sebelumnya 30,4 persen pada kuartal kedua tahun ini.
EBITDA meningkat menjadi Rp144,7 miliar dari EBITDA negatif sejumlah Rp40,1 miliar, dengan rugi bersih sejumlah Rp38,3 miliar dibandingkan rugi bersih Rp147,4 miliar pada kuartal sebelumnya.
Peningkatan penjualan e-Commerce hingga September tahun ini mendekati 13 persen dari total penjualan, meskipun tidak cukup untuk menggantikan penurunan penjualan dari gerai fisik akibat peraturan pemerintah pada masa Covid-19 dan pembukaan mal.
PSBB kedua pada bulan September turut mempengaruhi kinerja lebih dari 500 gerai di Indonesia dan di Filipina.
Margin laba kotor menurun 7,5 persen pada kuartal ketiga setelah melaksanakan strategi untuk mendorong produk-produk yang belum terjual akibat penutupan gerai pada kuartal kedua dan ketiga.
Untuk ke depannya, perusahaan menegaskan strategi jangka panjang untuk lebih memperluas dan mengembangkan strategi branded commerce di kawasan Asia Tenggara.
Kemitraan dengan merek baru akan meluas di Filipina, Thailand dan Vietnam pada tahun 2021 seiring dengan usaha MAPA yang memaksimalkan keunikan model usaha dalam memadukan aspirasi pengembangan merek bersamaan dengan pertumbuhan pangsa pasar.
