Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efek Luhut dan Vaksin Covid-19 Dongkrak IHSG, Saham Tambang Mengilap

Indeks harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan tren bullish sejak pembukaan perdagangan Rabu (18/11/2020).
Pengunjung mengambil gambar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengunjung mengambil gambar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Kabar perkembangan proyek baterai listrik di Indonesia serta pengembangan vaksin Covid-19 secara global menjadi motor pergerakan indeks harga saham gabungan pada sesi Rabu (18/11/2020).

Indeks harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan tren bullish sejak pembukaan perdagangan Rabu (18/11/2020). Indeks sempat melambung hingga menyentuh level resistance 5.574,728.

IHSG parkir di zona hijau dengan menguat 0,50 persen ke level 5.557,518 pada akhir sesi Rabu (18/11/2020). Sebanyak 214 saham menguat, 219 terkoreksi, dan 273 stagnan.

Investor asing tercatat memborong saham-saham emiten dalam negeri. Net buy atau beli bersih hingga jelang sesi penutupan mencapai Rp681,41 miliar.

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi saham incaran investor asing dengan net buy Rp303,0 miliar hingga jelang penutupan. Selanjutnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengekor dengan Rp174,3 miliar.

Sektor saham pertambangan memimpin penguatan dengan naik 1,36 persen. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Timah Tbk. (TINS), dan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menjadi motor JAKMINE dengan kenaikan masing-masing 4,20 persen, 7,04 persen, dan 2,40 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan pasar mengapresiasi perkembanga vaksin Covid-19 secara global. Sejauh ini, efek kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS) juga masih ada.

“Pasar juga mengapreasiasi pernyataan dari Luhut Pandjaitan yang menyatakan LG Chem Ltd akan menandatangani perjanjian investasi pada pekan untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia,” jelasnya kepada Bisnis, Rabu (18/11/2020).

Baru-baru ini, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengklaim dua produsen electric vehicle (EV) battery untuk kendaraan listrik terbesar dunia, CATL dari China dan LG Chem Ltd dari Korea Selatan, memberikan isyarat akan bergabung dalam proyek investasi bernilai US$20 miliar dalam pengembangan rantai pasokan nikel di Indonesia.

"Ini sebuah angin segar. Usaha Indonesia yang memiliki kekayaan tambang berlimpah untuk melakukan penghiliran industri minerba langsung mendapat respon bagus dari investor asing,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper