Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Prodia (PRDA) Incar Kenaikan Pendapatan Hingga Akhir 2020

Direktur Utama Prodia Widyahusada Dewi Muliaty mengatakan perseroan menargetkan kenaikan pendapatan tipis dengan margin yang lebih tinggi dibandingkan dengan capaian akhir tahun lalu.
Ria Theresia Situmorang
Ria Theresia Situmorang - Bisnis.com 16 November 2020  |  20:20 WIB
Prodia (PRDA) Incar Kenaikan Pendapatan Hingga Akhir 2020
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk Dewi Muliaty (kiri) bersama Komisaris Utama Andi Widjaja meninjau pameran foto penyandang penyakit langka, di sela-sela talkshow Bridging Health & Social Care 2019, di Jakarta, Kamis (14/3/2019). - Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten layanan kesehatan PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menargetkan pertumbuhan tipis pendapatan untuk kinerja pada 2020 dibandingkan dengan tahun lalu didorong oleh berbagai program dan promosi yang digalakkan.

Direktur Utama Prodia Widyahusada Dewi Muliaty mengatakan perseroan menargetkan kenaikan pendapatan tipis pada 2020 dengan margin yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu.

“Di dalam biaya operasional akan terjadi banyak efisiensi sehingga kami harapkan meningkatkan shareholder value di masa krisis,” ungkap Dewi dalam paparan publik, Senin (16/11/2020).

Perseroan juga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure sekitar Rp300 miliar hingga Rp350 miliar. Namun, hingga saat ini perseroan baru menggunakan dana sekitar Rp200 miliar.

Perseroan juga sebelumnya berniat untuk membuka 5 cabang baru tetapi hanya terealisasi 1 cabang baru di Bitung, Sulawesi Utara.

“Empat cabang lain yang mau dibuka baik di Jakarta dan Jawa Tengah kita tunda dulu sampai kita lihat tahun depan apakah kita kemungkinan akan membuka cabang atau pengembangan ke digital channel,” sambungnya.

Perseroan menerangkan hingga periode September 2020, segmen pemeriksaan yang berhubungan dengan Covid-19 menyumbang sekitar 17 persen dari total pendapatan perseroan.

Sampai akhir tahun, perseroan menargetkan pendapatan dari segmen yang berhubungan dengan Covid-19 sebesar 20 persen. Perseroan mengakui pemasukan dari segmen tes rutin menurun karena kunjungan pemeriksaan yang naik berkebalikan dengan pemasukan dari kunjungan pemeriksaan yang menurun.

“Dengan harga tes pemeriksaan yang diberlakukan pemerintah, sebenarnya kontribusi pendapatan 20 persen hingga akhir tahun itu membuat COGS (cost of good sold/beban pokok penjualan) lumayan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Kinerja Emiten prodia
Editor : Hafiyyan

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top