Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biden Menang Pilpres AS, Harga Minyak dan Emas Bergerak Naik

Harga emas dan minyak kompak meningkat seiring dengan sentimen pasar yang menyambut kemenangan Joe Biden dalam Pilpres AS 2020.
Ilustrasi. Tanki penimbunan minyak./Bloomberg
Ilustrasi. Tanki penimbunan minyak./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia bergerak naik mendekati US$38 per barel setelah presiden terpilih AS, Joe Biden, memasuki periode transisi menuju Gedung Putih meski Donald trump menolak mengakui kekalahannya dalam pilpres.

Tren positif serupa juga terjadi pada harga emas yang memperpanjang kenaikan harga selama tiga hari beruntun. Dilansir dari Bloomberg pada Senin (8/11/2020), harga emas di pasar Spot terpantau menguat 0,1 persen bersamaan dengan kinerja positif bursa Asia.

Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan Desember 2020 terpantau naik 80 sen di level US$37,94 per barel pada New York Mercantile Exchange hingga pukul 08.45 waktu Singapura.

Selain itu, harga minyak Brent untuk kontrak bulan Desember 2020 melesat 1,9 persen dan berada di kisaran US$40,18 per barel setelah anjlok 3,6 persen pada sesi perdagangan sebelumnya.

Harga minyak berjangka di New York naik 2,2 persen ditengah euforia kemenangan Biden, yang merupakan kandidat dari Partai Demokrat. Seiring dengan persiapannya menuju Gedung Putih, situasi di lantai Senat AS yang mayoritas masih dipegang oleh Partai Republik dapat mengancam prospek munculnya paket stimulus sebelum Januari 2020.

Di sisi lain, tim kampanye presiden petahana Trump menghadapi sejumlah tuntutan hukum pada beberapa negara bagian di AS atas dugaan kecurangan dalam pemilihan umum.

Biden akan mewarisi AS yang tengah terpecah dan kinerja ekonomi yang buruk seiring dengan terjadinya pandemi virus corona. Sementara itu, lonjakan kasus virus corona di wilayah Eropa berimbas pada kembali diberlakukannya lockdown.

Investor juga akan menanti dampak kebijakan-kebijakan yang akan dikeluarkan Biden, diantaranya adalah terkait China dan sejumlah negara penghasil minyak seperti Iran dan Venezuela. Kebijakan yang tidak seagresif “America First” seperti yang dilakukan oleh Trump dinilai akan memperbaiki hubungan Negeri Paman Sam dengan negara-negara tersebut.

Selain itu, dalam pidato kemenangannya, Biden juga telah merancang sejumlah langkah yang akan diambil setelah ia resmi dilantik sebagai presiden, salah satunya adalah membawa AS kembali ke dalam Perjanjian Paris.

Senior Commodities Analyst VI Investment Corp, Will Sungchil Yun mengatakan, ekspektasi pasar terhadap kebijakan Biden yang lebih stabil dan akomodatif serta tambahan paket stimulus fiskal diperkirakan akan mendorong penguatan harga minyak dunia serta emas.

“Meski demikian, volatilitas harga kemungkinan akan berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama karena sikap Trump yang tidak menerima kekalahannya dan lonjakan kasus virus corona di Eropa,” jelasnya.

Sentimen tersebut juga ditambah dengan angka produksi minyak Libya yang telah menembus 1 juta barel per hari. Angka tersebut semakin menambah kekhawatiran pelaku pasar akan pemulihan permintaan minyak dunia.

Menanggapi sentimen ini, organisasi negara-negara pengekspor minyak serta sejumlah negara sekutu lain atau OPEC+ akan mengkaji ulang rencana penambahan produksi minyak harian yang sebelumnya telah dibahas.

Sementara itu, di Asia, impor minyak yang dilakukan China pada Oktober 2020 anjlok ke level terendah dalam enam bulan memasuki musim permintaan yang rendah. Hal tersebut terjadi ditengah angka impor keseluruhan yang naik 10 persen menunjukkan sinyal pemulihan ekonomi di Negeri Panda tersebut.

Wilayah Asia masih tetap menjadi penopang permintaan minyak dunia ditengah penyebaran virus corona yang kembali terjadi di wilayah AS dan Eropa.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper