Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Naik, Saham BBRI dan BMRI Diborong Asing

Pukul 09.01 WIB, IHSG naik 0,94 persen atau 50,17 poin menjadi 5.385,7. Terpantau 197 saham menguat, 25 koreksi, 129 saham stagnan.
Kantor pusat Bank Rakyat Indonesia/Dok. BRI
Kantor pusat Bank Rakyat Indonesia/Dok. BRI

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat seiring dengan masuknya dana asing yang menyambut hasil Pilpres AS 2020 dengan kemenangan Joe Biden.

Pukul 09.01 WIB, IHSG naik 0,94 persen atau 50,17 poin menjadi 5.385,7. Terpantau 197 saham menguat, 25 koreksi, 129 saham stagnan.

Investor asing melakukan aksi beli dengan net buy Rp39,77 miliar. Saham yang menjadi incaran investor asing ialah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan net buy Rp37,8 miliar, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI dengan net buy Rp20,1 miliar.

Saham bank BUMN itu masing-masing naik 2,81 persen ke level Rp3.660, dan meningkat 2,89 persen menuju Rp6.225.

Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,43 persen ke level 5.335,53 akhir sesi Jumat (6/11/2020).

Sektor saham aneka industri dengan kenaikan 4,55 persen dan sektor saham industri dasar dengan kenaikan 2,31 persen menjadi pendongkrak pergerakan indeks.

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan bahwa secara teknikal indeks harga saham gabungan (IHSG) telah mendekati target pola pennant dan menguji level resisten tertinggi pada gelombang rebound pada bulan Agustus yang berada di kisaran level 5.382.

Namun dari segi momentum, pergerakan IHSG cenderung mulai memasuki area overbought.

“Dengan demikian, potensi penguatan IHSG masih terbuka tetapi akan cenderung bergerak terbatas pada awal pekan dengan rentang pergerakan 5.275-5.382,” ujar Lanjar dikutip dari keterangan resminya, Senin (9/11/2020).

Sementara itu, Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo mengungkapkan kemenangan Joe Biden akan memberikan dampak yang baik bagi emerging market dan Indonesia.

Proposal stimulus yang lebih besar dan wacana kenaikan pajak korporasi akan membuat institusi untuk kembali melakukan ekspansi.

“Capital flow ke emerging market untuk mendapatkan yield yang lebih baik terlebih saat ini valuasi saham sudah murah dan yield obligasi di Indonesia juga menarik,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (8/11/2020).

Kembalinya dana asing, lanjut dia, akan menyebabkan sektor perbankan khususnya empat dengan kapitalisasi terbesar akan menjadi incaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper