Bisnis.com, JAKARTA — Rencana pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Joe Biden digadang-gadang akan memberikan keuntungan bagi sejumlah emiten asal Indonesia.
Analyst PT Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengungkapkan beberapa hal yang cukup menjadi perhatian dari rencana pemerintahan Biden. Salah satunya investasi US$1,3 triliun selama 10 tahun di sektor infrastruktur seperti energi terbarukan, air, dan transportasi serta energi terbarukan yakni baterai kendaraan listrik.
Rencana itu, lanjut dia, akan menguntungkan saham-saham seperti PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM). Pihaknya memberikan rekomendasi sell on strength (SOS) untuk INCO dan ANTM.
Lebih lanjut, Liza menjelaskan bahwa ANTM telah berada kembali di resistance dari level tertinggi tahun lalu di area Rp1.175. Henan Putihrai memberikan rekomendasi SOS di kisaran Rp1.125—Rp1.175.
Selanjutnya, dia mengatakan INCO dalam tren naik sejak April 2020. Pergerakan produsen nikel itu telah mencapai level tertinggi 2018 pada kisaran Rp4.650—Rp4.720 pada Oktober 2020.
Adapun, Henan Putihrai menyarankan investor SOS saham INCO di kisaran level Rp4.510—Rp4.700.
Baca Juga
Di sisi lain, Liza juga menyorot kebijakan Biden di sisi energi. Menurutnya, pemerintahan Presiden asal partai demokrat itu akan lebih mengetatkan peraturan terkait kelestarian lingkungan.
“Diperkirakan akan memberikan dampak menyulitkan bagi perusahaan pertambangan yang kurang perhatian terhadap faktor enviromental, social, and corporate governance,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (9/11/2020).
Kondisi itu menurutnya akan mengurangi pasokan komoditas tambang dan berpotensi menaikkan harga minyak. Dengan demikian, saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) hingga PT Elnusa Tbk. (ELSA) akan diuntungkan.
Dari sisi teknikal, Liza menjelaskan bahwa saham MEDC saat ini tengah berkonsolidasi dalam pola flag. Rekomendasi yang diberikan speculative buy di level Rp378 kemudian lakukan average up di kisaran Rp398—Rp400.
Selanjutnya, ELSA tengah mencoba menembus resistance MA50 atau level Rp218. Hal itu akan membawa saham berlari menuju target Rp224, Rp230, dan Rp234 dengan rekomendasi buy on break di level lebih dari Rp218.