Bisnis.com, JAKARTA — Entitas Grup Lippo milik konglomerat keluarga Riady, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) resmi masuk menjadi salah satu pemegang saham PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU).
Matahari Department Store, yang terkenal dengan bisnis penjualan pakaian, telah melakukan pembelian saham NOBU sebanyak 400 juta saham pada 4 November 2020.
"Sesudah transaksi, Matahari memegang 9,01 persen saham Bank Nobu dari sebelumnya 0 persen," papar Corporate Secretary & Legal Matahari Department Store Director Miranti Hadisusilo dalam keterbukaan di BEI, Jumat (5/11/2020).
Dengan harga pelaksanaan 755, pembelian 400 juta saham mencapai Rp302 miliar. Menurut Miranti, Transaksi ini dilakukan sebagai landasan hubungan strategis jangka panjang dengan NOBU.
Matahari percaya bahwa investasi dan kemitraan dengan NOBU akan membawa peluang potensial untuk mengembangkan bisnisnya di seluruh nusantara dengan memperoleh beberapa eksklusivitas dan kepastian jangka panjang, serta membantu mendorong pertumbuhan yang signifikan dalam penjualannya di masa depan, sehingga memberikan kontribusi bagi pendapatan perseroan.
Sebelumnya, LPFF mengumumkan akan melakukan pembelian bagian saham NOBU maksimum sebanyak 728,00 juta lembar dengan nilai Rp755 per saham.
Baca Juga
Lippo Group menguasai saham Matahari melalui PT Multipolar Tbk. (MLPL) sebanyak 19,42 persen. Lippo juga tercatat sebagai pengendali NOBU melalui PT Kharisma Buana Nusantara.
Pembelian yang dilakukan LPPF setara dengan 16,4 persen dari nilai modal disetor NOBU. Total nilai transaksi atau keseluruhan pembelian bagian saham tersebut yakni Rp549,64 miliar.
Pembelian akan dilakukan oleh LPPF terhadap kepemilikan PT Inti Anugerah Pratama (IAP) di NOBU. Keduanya telah meneken perjanjian jual beli (PJB) pada Rabu (4/11/2020). IAP juga tercatat sebagai pengendali saham PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR).
Dalam PJB, transaksi masuknya LPPF ke NOBU akan dilakukan dalam tiga tahap. Pertama, pembelian 265 juta lembar saham atau setara Rp302,00 miliar pada Rabu (4/11/2020).
Kedua, pembelian 199 juta lembar saham atau setara Rp196,30 miliar pada Rabu (11/11/2020). Ketiga, pembelian 198,30 juta lembar saham setara Rp51,34 miliar pada 28 Desember 2020.
Transaksi antara LPPF dan IAP merupakan transaksi afiliasi. Pasalnya, Direktur Utama LPPF Bunjamin Jonatan Mailool juga menjadi Presiden Komisaris IAP.