Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hore! Rupiah Masih Jadi Juara Bertahan di Asia

Kinerjanya terus menguat bahkan naik signifikan hingga akhir perdagangan hari ini menyusul sejumlah sentimen dari dalam dan luar negeri yang mempengaruhinya.
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah berhasil menjadi juara bertahan dengan mengukuhkan posisinya sebagai mata uang terbaik di Asia pada perdagangan Kamis (5/11/2020).

Kinerjanya terus menguat bahkan naik signifikan hingga akhir perdagangan hari ini menyusul sejumlah sentimen dari dalam dan luar negeri yang memengaruhinya.

Berdasarkan Bloomberg, Kamis (5/11/2020), nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau ditutup pada posisi Rp14.380 per dolar AS, menguat signifikan 1,29 persen atau 185 poin hingga akhir sesi perdagangan hari ini.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama melemah 0,18 persen ke posisi 93,23 hingga pukul 15.30 WIB. 

Adapun, pada perdagangan sebelumnya, Rabu (4/11/2020), nilai tukar rupiah di pasar spot juga ditutup menguat 0,14 persen atau 20 poin ke level Rp14.565 per dolar AS sejalan dengan indeks dolar AS juga terpantau menguat 0,54 persen ke level 94,057.

Berdasarkan persentase, kinerja rupiah juga terpantau menjadi yang paling baik diantara semua mata uang Asia yang juga mayoritas menguat pada perdagangan hari ini.

Tepat di bawah rupiah, terdapat mata uang won Korea Selatan yang juga sama-sama menguat bersama rupiah dengan kenaikan sebesar 0,82 persen atau 9,3 poin ke level 1.128,3 won per dolar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan harapan bahwa kemenangan calon presiden AS Joe Biden akan mengambil nada yang sedikit lebih lembut pada kebijakan perdagangan yang akhirnya melemahkan dolar terhadap mata uang negara-negara yang sering menghadapi ancaman tarif selama pemerintahan Trump.

Dari dalam negeri, Indonesia secara resmi memasuki jurang resesi mengikuti jejak negara-negara lainnya yang lebih awal terkena dampak akibat pandemi Covid-19, usai Badan Pusat Statistik akhirnya merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III yang bergerak di posisi negatif 3,49 persen pada siang ini. 

“Informasi resesi ini sudah diketahui sebelumnya, sehingga pelaku pasar tidak terlalu kaget mendengarnya bahkan siap untuk menghadapinya,” tulisnya dalam riset, Kamis (5/11/2020).

Ia memprediksi pada perdagangan akhir pekan, Jumat (6/11/2020) besok, rupiah kemungkinan akan dibuka fluktuatif dan menguat 30 - 200 poin dan juga diproyeksikan menguat sebesar 30 - 170 poin pada level Rp14.330 hingga Rp14.420 per dolar AS pada penutupan perdagangan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper