Bisnis.com, JAKARTA – Kurs rupiah berbalik menguat pada perdagangan Rabu (4/11/2020), berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor)
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.557 per dolar AS, menguat 52 poin atau 0,3 persen dari posisi Rp14.609 pada Selasa (3/11/2020).
Sementara itu, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 32 poin atau 0,22 persen ke level Rp14.552 per dolar AS.
Sedangkan, indeks dolar AS terpantau menguat 0,508 poin atau 0,54 persen ke level 93,061 pada pukul 10.09 WIB.
Nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (4/11/2020), seiring pelemahan dolar AS di tengah berlangsungnya pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
Pada penutupan perdagangan Selasa (3/11/2020), nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 55 poin atau 0,38 persen ke level Rp14.585 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,273 poin atau 0,29 persen ke level 93,856 pada pukul 14.53 WIB.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan dolar AS melemah akibat pelaksanaan Pemilu AS, dimana pemungutan suara berlangsung hari ini.
Pesaing dari Partai Demokrat Joe Biden tampaknya paling mungkin memenangkan kursi kepresidenan, namun persaingan di negara bagian medan pertempuran masih jauh dari pasti.
Presiden Donald Trump juga, di berbagai waktu berbeda, menyatakan bahwa dia akan menolak untuk menerima hasil pemungutan suara jika dia kalah. Ketidakpastian yang diciptakan oleh hal ini mendorong perpindahan ke aset safe-haven.
"Jika Joe Biden dan Demokrat menang, pasar juga mempertimbangkan apa yang kemungkinan besar merupakan program stimulus COVID-19 yang substansial, yang melemahkan dolar dan meningkatkan nilai emas sebagai tanggapan," papar Ibrahim, Selasa (3/11/2020).
Ibrahim memprediksi dalam perdagangan hari ini, rupiah kemungkinan akan dibuka fluktuatif dan menguat 60 poin, tetapi ditutup menguat sebesar 10-40 poin di level Rp14.555 - Rp14.590 per dolar AS.