Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa berhasil rebound dari penurunan yang terjadi pada Rabu kemarin, meskipun belum ada sentimen kuat yang mendorongnya.
Dilansir dari Bloomberg pada awal perdagangan Kamis (29/10/2020), indeks Stoxx Europe 50 dibuka naik 0,3 persen, dan indeks DAX Jerman juga menghijau sebesar 0,75 persen
Sementara itu, indeks FTSE All Share Inggris dan CAC 40 Perancis turut mencatatkan rapor positif dengan kenaikan masing-masing sebesar 0,35 persen dan 0,59 persen.
Rabu kemarin, tiga indeks utama Wall Street melemah di atas 3 persen, sedangkan indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 2,95 persen ke level terendah sejak 22 Mei.
Dolar AS mempertahankan penguatan hari ini, sedangkan imbal hasil obligasi Treasury AS tenor 10 tahun cenderung stabil di level 0,78 persen. Sementara itu, minyak mentah menguat tipis setelah jatuh lebih dari 5 persen di tengah kekhawatiran pelemahan permintaan akibat meningkatnya infeksi virus corona.
Di China, hampir 1.000 emiten akan merilis laporan pendapatan kuartal III pada hari Kamis. Pelaku pasar menantikan apakah kinerja emiten tersebut mengonfirmasi pemulihan ekonomi yang semakin cepat.
Baca Juga
Indeks MSCI Global turun hampir 5 persen pekan ini menyusul lonjakan virus corona, dan setelah anggota parlemen Amerika gagal menyetujui paket stimulus ekonomi sebelum Pilpres 3 November mendatang.
Jerman dan Prancis memberlakukan lockdown yang lebih ketat, sementara Italia, Spanyol, dan Inggris semuanya mencatat rekor jumlah kasus pada hari Rabu.
Kerry Craig, global market strategist JPMorgan Asset Management mengatakan, sentimen pasar saat ini diisi oleh ketidakpastian stimulus di Amerika Serikat dan kekhawatiran pemulihan ekonomi dari lonjakan kasus positif virus corona di Eropa.
"Sentimen jangka pendek ini berada di luar kendali para investor individu. Mereka patut menjaga keseimbangan ditengah ketidakpastian saat ini," jelasnya.
Sementara itu, pembicaraan antara negosiator dari Inggris dan Uni Eropa dikabarkan telah berlanjut setelah menyepakati sejumlah poin penting dalam perjanjian perpisahan kedua pihak. Hal ini meningkatkan harapan kesepakatan penuh Brexit akan rampung pada November mendatang.