Bisnis.com, JAKARTA - Menyusul kinerja cemerlang berdasarkan rilis laporan keuangan terbarunya, saham Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) masuk dalam rekomendasi Ellen May Trade (EMTrade).
"Kami merekomendasikan beli untuk TBIG, dengan potensial upside 16,43 persen atau di 1.700. TBIG masih mampu bertahan ketika pandemi dengan tetap mencatatkan laba. Selain itu ada kontrak sewa dengan jangka panjang yang penyewanya perusahaan besar di industri telko, akan mendongkrak pendapatan TBIG ke depannya," tulis EMTrade dalam riset harian yang diterima Bisnis Selasa (27/10/2020).
Sebagai catatan, dalam laporan keuangan terkininya TBIG membukukan pendapatan Rp792 miliar sepanjang 9 bulan pertama 2020. Catatan ini naik 22,8 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Telkom seluler memberikan kontribusi terbesar yakni Rp1,5 triliun (39,27% pendapatan). Pendapatan dari Hutchinson naik 56,9% menjadi Rp576 miliar (14,64% pendapatan). Pendapatan dari Indosat naik 13,7% menjadi Rp845 miliar (21,48% pendapatan). Pendapatan dari XL Axiata naik 7,1% menjadi Rp668 miliar (16,96% pendapatan). Sementara, pendapatan dari Smartfren naik 41,5% menjadi Rp273 miliar (6,94% pendapatan).
Secara akumulasi, TBIG memiliki 31.703 penyewaan dan 16.215 site telekomunikasi. Site telekomunikasi terdiri dari 16.093 menara telekomunikasi dan 122 jaringan Distribusi Antena Sistem (DAS). Total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 31.581, dengan tenancy ratio 1.96x lebih tinggi dibanding 2019 1.85x.
Pertimbangan lain EMTrade merekomendasikan TBIG adalah rencana perusahaan menyuapkan obligasi berkelanjutan dengan target dana Rp7,0 triliun.
Baca Juga
"Total pinjaman TBIG mencapai Rp22,41 triliun terdiri dari pinjaman senior Rp10,2 triliun. Total pinjaman bersih dibanding modal (DER) TBIG menjadi 3.39x."
Pada akhir perdagangan Selasa (27/10) saham TBIG tercatat masih berada di harga Rp1.500. Posisi ini sama persis dengan harga saham TBIG pada penutupan perdagangan Senin (26/10) kemarin.