Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengembang lahan industri PT Jababeka Tbk. bersama dengan PT Samudera Indonesia Tangguh telah menyampaikan dokumen prakualifikasi ke Kementerian Perhubungan dalam proses lelang operator Pelabuhan Patimban.
Adapun, Jababeka digandeng oleh Samudera Indonesia Tangguh pada 12 Oktober 2020 membentuk Konsorsium Samudera-Jababeka dalam rangka mengikuti lelang operator Pelabuhan Patimban.
“Kami menyambut baik ajakan kerjasama dan sinergi dari Samudera Indonesia yang telah memiliki pengalaman dalam bisnis logistik dan terminal operator untuk secara bersama-sama berpartisipasi dalam pelaksanaan proses prakualifikasi Pelabuhan Patimban ini,” kata Direktur Utama Jababeka Budianto Liman, seperti dikutip Selasa (20/10/2020).
Berdasarkan keterbukaan informasi, emiten berkode saham KIJA itu menyampaikan konsorsium PT Jababeka Tbk. bersama PT Samudera Indonesia Tangguh telah menyerahkan dokumen prakualifikasi pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Pelabuhan Patimban Provinsi Jawa Barat ke Kemenhub pada 15 Oktober 2020.
Adapun, KIJA merupakan pengembang kota berbasis kawasan industri yang memiliki kawasan industri di Cikarang dan Kendal. Perseroan juga memiliki Cikarang Dry Port yang telah beroperasi sejak 2011 dan melayani hampir 100.000 teus per tahun.
Budianto menyebut pihaknya mendukung upaya pemerintah untuk memperlancar kegiatan logistik khususnya di Jawa Barat lewat Pelabuhan Patimban untuk dapat memperkuat daya saing industri nasional. Adapun, kawasan industri Jababeka saat ini merupakan pusat kegiatan ekspor-impor terbesar di Indonesia.
Baca Juga
Dari segi lokasi dan jarak, Budianto menyebut lokasi pabrik di kawasan industri Kababeka dan sekitarnya lebih dekat ke Pelabuhan Patimban ketimbang ke Pelabuhan Tanjung Priok. Dengan membentuk menjadi operator Pelabuhan Patimban lewat konsorsium tersebut, biaya logistik baik untuk distribusi domestik dan ekspor dari kawasan industri Jababeka tentu dapat ditekan.