Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surplus Neraca Dagang US$2,44 Miliar, IHSG dan Rupiah Berbeda Arah

Hingga pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, IHSG koreksi 0,59 persen, sedangkan rupiah berhasil menguat.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan mata uang rupiah berbeda arah siang ini seiring dengan rilis data neraca perdagangan.

Hingga pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, IHSG koreksi 0,59 persen atau 30,47 poin menjadi 5.145,63. Sepanjang pagi ini, IHSG bergerak di rentang 5.141,41 - 5.182,53.

Terpantau 156 saham menguat, 230 saham melemah, dan 163 saham stagnan. Saham KBAG dan KRAS yang naik 11,11 persen serta 7,69 persen menjadi top gainers.

Sementara itu, pada pukul 11.40 WIB, rupiah menguat 0,08 persen atau 12,5 poin menjadi Rp14.705 per dolar AS. Padahal, indeks dolar AS naik 0,04 persen menjadi 93,418.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper memprediksi indeks akan melemah dengan level resistance 5.193 hingga 5,211 dan level support di antara 5.107 hingga 5.141.

“Secara teknikal saat ini stochastic berada di area overbought mengindikasikan potensi mengalami koreksi dan profit taking,” tulisnya dalam publikasi riset, Rabu (13/10/2020).

Menurutnya, investor masih akan terus mencermati kelanjutan pengesahan RUU Omnibus Law. Di sisi lain, investor juga akan cenderung wait and see menanti beberapa data perekonomian.

Tren surplus neraca perdagangan Indonesia terus berlanjut pada September 2020 di tengah tekanan akibat pandemi Covid-19.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan September 2020 mengalami surplus US$2,44 miliar, lebih tinggi dari sebelumnya US$2,33 miliar pada Agustus 2020.

Adapun, nilai ini diperoleh dari posisi nilai ekspor US$14,01 miliar yang lebih tinggi dibandingkan impor yang mencapai US$11,57 miliar selama September 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper