Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah tipis 5 poin atau 0,10 persen pada perdagangan hari ini, Jumat (9/10/2020). Saham PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) menjadi pemimpin pelemahan sedangkan saham PT Bank Permata Tbk. adi top gainers di awal perdagangan.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks dibuka di level 5.036,48 atau rendah dibandingkan dengan posisi kemarin. Indeks berhasil menguat pada perdagangan Kamis (8/10/2020) sebesar 0,70 persen ke posisi 5.039,14. Di sesi prapembukaan, IHSG dibuka melemah 0,05 persen.
Saham PT Pollux Properti Indonesia Tbk memimpin pelemahan dengan koreksi 6,87 persen ke level 7.800. Kemudian disusul saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang melemah 1,8 persen menjadi 5.450.
Sementara itu, saham BNLI melanjutkan tren penguatan dengan melesat 16,18 persen ke posisi 1.580. Dalam dua sesi sebelumnya saham BNLI naik 15,25 persen (7 Oktober 2020) dan 16,18 persen (8 Oktober 2020).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher sebelumnya mengatakan IHSG tetap tangguh dan menguat meskipun masih ada ketegangan aksi massa yang memprotes UU Cipta Kerja.
Di sisi lain, dari Amerika Serikat, Presiden Donald Trump berniat memberikan stimulus baru untuk membantu perekonomian.
IHSG diproyeksi kembali menguat terbatas pada perdagangan hari ini. Dennies menyebut sentimen dari dalam negeri masih ada tekanan terkait kondisi politik akibat disahkannya UU Omnibus Law dan masih tingginya kasus harian Covid-19.
“Secara teknikal, indikator stochastic melebar setelah membentuk goldencross mengindikasikan masih ada potensi penguatan namun perlu diwaspadai rentang penguatan mulai terbatas sehingga rawan terjadi koreksi,” demikian tulisnya dalam riset harian, Jumat (9/10/2020).
Untuk rentang pergerakan hari ini, indeks komposit diperkirakan akan bergerak pada level resistance 5.064 dan 5.051 serta level support 5.013 dan 4.988.
Artha Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham untuk dicermati antara lain PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) serta PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA).