Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diwarnai Transaksi Jumbo, IHSG Terjungkal di Akhir Sesi I

IHSG ditutup melemah 0,63 persen di akhir sesi pertama. Sepanjang sesi pertama terdapat transaksi jumbo yang melibatkan saham PT Bank Permata Tbk dan PT Vale Indonesia Tbk.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 31,57 poin atau 0,63 persen ke posisi 4.967,65 pada sesi pertama hari ini, Rabu (7/10/2020). Sepanjang sesi pertama, terjadi dua transaksi jumbo di pasar negosiasi.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dibuka melemah pada level 4.976,57 dan bergerak di rentang 4.962,09 hingga 5.014,61 sepanjang sesi pertama. Pada penutupan perdagangan  kemarin, indeks menguat 0,82 persen ke level 4.999,22.

Mayoritas sektor melemah, dipimpin pelemahan sektor properti sebesar 2,05 persen. Dari 10 sektor, hanya sektor saham-saham di sektor consumer yang menguat sebesar 0,29 persen. 

Secara umum, sebanyak 147 saham menguat, 227 saham melemah, dan 333 saham stagnan dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin. Hingga akhir sesi pertama, total perdagangan saham mencapai 11,62 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp13,72 triliun.

Saham-saham big caps atau yang memiliki kapitalisasi di atas 100 triliun memimpin pelemahan. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Central Asia Tbk. terkoreksi masing-masing 2,82 persen dan 1,49 persen.

Saham PT Barito Pacific Tbk. dan PT Astra International Tbk. mengekor dengan pelemahan masing-masing 2,86 persen dan 1,08 persen.

Di lain pihak, saham PT HM Sampoerna Tbk. dan PT Gudang Garam Tbk. menjadi penahan indeks dari koreksi lebih dalam. Saham berkode HMSP naik 2,73 persen sedangkan saham GGRM naik 2,87 persen.

Indeks juga terhindar dari penurunan lebih dalam berkat kenaikan saham saham PT Bank Permata Tbk. sebesar 19,07 persen. Di pasar negosiasi, tercatat ada  transaksi crossing terhadap saham emiten berkode BNLI itu dengan total gross value mencapai Rp8 triliun.

Pembelian dan penjualan dengan jumlah yang sama tercatat dilakukan oleh PT Mandiri Sekuritas sebesar Rp4 triliun.

Untuk diketahui, Manajemen Bank Permata mengumumkan rancangan integrasi dengan Bank Bangkok dan akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 1 Desember 2020 untuk mengambil keputusan integrasi.

Sejalan dengan rencana integrasi, pemegang saham Bank Permata diberikan pilihan untuk menjual sahamnya kepada Bank Permata dengan harga penawaran tender offer Rp1.338 per saham.

Selain itu, investor asing mencatatkan transaksi net sell di saham PT Vale Indonesia Tbk. di pasar negosiasi hingga Rp5,52 triliun

Transaksi jual dilakukan melalui PT Citigroup Sekuritas Indonesia, sedangkan transaksi beli dilakukan melalui Danareksa Sekuritas. Di akhir sesi pertama, saham INCO terkoreksi 1,10 persen ke posisi 3.580.

Untuk diketahui, pasar negosiasi merupakan transaksi individu secara individual dan tidak dilakukan berkesinambungan (non continuous auction market) seperti di pasar reguler. Transaksi di pasar negosiasi biasanya dilakukan para pemegang saham besar dan penyelesaiannya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan Anggota Bursa Efek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper