Bisnis.com, JAKARTA - Investor asing tampak memburu saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI) dan berhasil membukukan transaksi jumbo hingga net buy mencapai Rp4 triliun pada sesi awal perdagangan Rabu (7/10/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, terdapat transaksi crossing terhadap saham emiten berkode BNLI itu dengan total gross value mencapai Rp8 triliun.
Pembelian dan penjualan dengan jumlah yang sama tercatat dilakukan oleh PT Mandiri Sekuritas sebesar Rp4 triliun.
Adapun, hingga pukul 10.36 WIB harga saham BNLI melejit hingga 17,8 persen ke level Rp1.390.
Untuk diketahui, Manajemen Bank Permata mengumumkan rancangan integrasi dengan Bank Bangkok dan akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 1 Desember 2020 untuk mengambil keputusan integrasi.
Berdasarkan ringkasan rancangan integrasi di Bisnis Indonesia (7/10/2020), manajemen menyebutkan dengan dukungan dari pemegang saham pengendali, bank hasil integrasi akan mempunyai struktur permodalan modal yang lebih kuat dan memenuhi kualifikasi sebagai bank BUKU IV.
Baca Juga
"Integrasi Bangkok Bank dan Bank Permata akan semakin meningkatkan kemampuan Bank Hasil Integrasi untuk melakukan penghimpunan dana, mengoptimalisasikan jaringan cabang yang baru, meningkatkan jangkauan mutu produk dan Iayanan perbankan yang ditawarkan kepada nasabah," sebut manajemen.
Adapun, total aset cabang Bangkok Bank per akhir tahun lalu tercatat Rp33,14 triliun. Laba bersih tahun lalu bahkan mencapai Rp620 miliar.
Dalam hitungan ringkasan tersebut, bank pasca integrasi akan memiliki aset Rp190,21 triliun per tahun ini. Ekuitas pun akan langsung mencapai Rp35,85 triliun.
Dengan demikian, BNLI akan langsung menjadi anggota baru BUKU IV bergabung dengan penghuni lainnya seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Sejalan dengan rencana integrasi, pemegang saham Bank Permata diberikan pilihan untuk menjual sahamnya kepada Bank Permata atau tetap menjadi pemegang saham Bank Permata pascaintegrasi.
Apabila para pemegang saham memilih untuk menjual saham mereka kepada Bank Permata karena integrasi, Bank Permata akan membeli saham tersebut dengan harga Rp1.338 per saham. Harga itu merupakan harga wajar berdasarkan laporan hasil penilaian dari KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan, selaku penilai independen.