Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asing Borong Saham Perbankan, IHSG Justru Berbalik Melemah

Pada perdagangan Rabu (7/10/2020), indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka di zona merah, di level 4.976,568.
Pengunjung melihat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/8/2020). Pada penutupan perdagangan awal pekan, IHSG ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melihat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/8/2020). Pada penutupan perdagangan awal pekan, IHSG ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan berbalik melemah setelah menguat selama dua hari berturut-turut.

Pada perdagangan Rabu (7/10/2020), indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka di zona merah, di level 4.976,568. Indeks pun terus melemah hingga pukul 09.02 WIB, terkoreksi 0,5 persen ke posisi 4.975,451.

Kendati demikian, investor asing telah mencatatkan transaksi net buy hingga Rp3,9 triliun pada awal perdagangan pekan ini. Asing tampak memburu saham-saham perbankan, dipimpin oleh PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dengan total net buy hingga Rp13 miliar.

Selain itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (Tbk) juga menjadi sasaran beli asing masing-masing hingga Rp9,3 miliar dan Rp8,6 miliar.

Sementara itu, pelemahan indeks dipimpin oleh PT Ginting Jaya Energi Tbk. (WOWS) yang turun 5,62 persen ke level Rp84, disusul oleh PT Jasnita Telekomindo Tbk. (JAST) yang terkoreksi 3,31 persen ke level Rp116, dan PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) yang turun 2,59 persen ke level Rp226.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan bahwa IHSG berpotensi kembali menguat pada pedagangan hari ini, meski penguatan diperkirakan terbatas. Pasalnya, investor masih akan mencermati kondisi kesehatan Presiden AS Donald Trump yang terkena Covid-19.

“Selain itu investor masih akan mencermati rilis data terkait cadangan devisa Indonesia dan FOMC meeting. Pergerakan masih akan dibayangi kecemasan terkait tingginya kasus covid-19 secara harian dari dalam negeri,” papar Dennies seperti dikutip dari riset hariannya, Rabu (7/10/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper