Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dapat Gugaatan PKPU, Bagaimana Prospek Saham Ace Hardware (ACES)?

PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) mendapat gugatan terkait penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Laju saham ACES sempat tertekan di lantai bursa. Namun, mayoritas analis merekomendasikan beli dan tahan untuk saham ACES
Ilustrasi salah satu outlet Ace Hardware./aceharware.co.id
Ilustrasi salah satu outlet Ace Hardware./aceharware.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel PT Ace Hardware Indonesia Tbk. tengah dirundung kabar tidak sedap setelah mendapat gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Sentimen ini sedikit mempengaruhi laju saham Ace Hardware pada perdagangan hari ini, Rabu (7/10/2020).

Gugatan terhadap Ace Hardware diajukan oleh Wibowo and Partners. Gugatan didaftarkan kemarin, Selasa (6/10/2020) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat perkara nomor 329/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN Niaga Jkt.Pst.

Saham berkode ACES mendapat tekanan pada awal sesi kedua setelah kabar gugatan tersiar. Berdasarkan data Bloomberg, saham ACES terpantau di level 1.525 pada pukul 14.06 WIB, turun 20 poin atau 1,29 persen. 

Saham ACES bahkan sempat menyentuh level 1.500 atau turun hampir 3 persen. Namun, saat perdagangan ditutup, saham ACES parkir di level 1.545 atau sama dengan posisi penutupan sebelumnya. Total perdagangan mencapai 17,15 juta lembar dengan nilai transaksi R[26,39 miliar.

Lalu, bagaimana rekomendasi saham ACES?

Berdasarkan konsensus analis Bloomberg, dari 27 analis, hanya 2 diantaranya yang merekomendasikan jual saham ACES. 

Mayoritas analis, tepatnya sebanyak 14 analis merekomendasikan tahan, dan 11 analis lainnya merekomendasikan beli saham ACES dengan target harga konsensus Rp1.758. 

Dengan asumsi target harga sesuai konsensus, saham ACES berpotensi mengalami kenaikan 13,78 persen dari posisi penutupan hari ini. 

Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia David Arie Hartono mengatakan momentum penerapan PSBB di Jakarta sebenarnya tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja ACES karena pusat perbelanjaan masih diperbolehkan untuk dibuka dengan kapasitas maksimal 50 persen.

“Dengan minimnya perubahan yang signifikan, kami melihat bahwa kinerja pemulihan ACES dilihat dari SSSG [same store sales growth] akan berlanjut di bulan September dan kuartal keempat tahun 2020,” ungkapnya.

Namun, begitu, David menilai valuasi ACES saat ini sudah terlalu mahal yang ditandai dengan indikator price-to-earning ratio 25,6 kali untuk proyeksi tahun 2021 mendatang sehingga ia merekomendasikan tahan saham ACES dengan target harga Rp1.800.  

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya mengatakan pihaknya memandang ke depan basis valuasi tahun 2021 dengan harapan kinerja emiten ritel mampu bertumbuh. Ia menjagokan saham ACES dengan rekomendasi beli untuk target harga Rp1.950.

Lebih lanjut, Christine mengatakan performa ACES terlihat jauh lebih baik dibandingkan emiten ritel lain yang fokus pada penjualan pakaian. Hal ini tercermin dari kinerja penjualan emiten ritel pakaian yang mengalami penurunan lebih dari 60 persen pada kuartal kedua tahun 2020.

Sementara itu, pada periode kuartal kedua tahun ini, ACES berhasil membukukan pendapatan Rp1,68 triliun, menurun 19 persen secara tahunan

Christine memperkirakan pendapatan perseroan bisa menembus angka Rp3,6 triliun pada paruh pertama tahun ini, masih sesuai dengan proyeksi konsensus yakni 47 persen untuk ekspektasi pendapatan keseluruhan tahun 2020.

 “Relatif lebih baik jika dibandingkan dengan ritel lain, terus juga tidak ada utang. Menurut kita masih oke meskipun secara valuasi masih agak mahal tapi kita lihatnya untuk tahun 2021,” ungkapnya saat ditemui di Gedung Kawan Lama, Jakarta Barat, Rabu (5/8/2020). 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper