Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

​​Minim Katalis Positif, Harga Minyak Diramal Stagnan

Harga minyak dihantui kelebihan pasokan sementara permintaan belum sepenuhnya pulih.
Tanker pengangkut minyak./Bloomberg
Tanker pengangkut minyak./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia diperkirakan akan stagnan seiring dengan minimnya sentimen positif.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan dalam laporannya pada Senin (6/10/2020) memperkirakan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kemungkinan tidak akan bergerak secara signifikan pada perdagangan hari ini. 

Hal ini disebabkan oleh minimnya katalis positif yang dapat mengerek naik harga minyak.

Sementara itu, ia juga memproyeksikan jumlah produksi harian minyak mentah dari AS pada 2 Oktober akan lebih tinggi dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Sedangkan, input dari kilang minyak di AS kemungkinan akan flat.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (6/10/2020),  harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan November 2020 terpantau di level US$39,20 per barel pada New York Mercantile Exchange hingga pukul 08.28 waktu Singapura.

Selain itu, harga minyak Brent untuk kontrak bulan Desember 2020 berada di kisaran US$41,29 per barel pada bursa berjangka Eropa ICE. Harga minyak Brent melesat 5,1 persen pada penutupan kemarin.

Harga minyak dunia kembali ke level dibawah US$40 per barel seiring dengan lonjakan kasus positif virus corona di sejumlah wilayah memunculkan kekhawatiran terhadap laju pemulihan ekonomi dunia.

Di sisi lain, pasar juga akan menghadapi tambahan pasokan minyak dari OPEC+ dan Libya. Meski demikian, aksi mogok kerja di Norwegia yang berakibat pada penutupan sejumlah kilang sedikit mengimbangi kelebihan pasokan minyak dunia.

Harga minyak berjangka di New York tidak berubah banyak setelah meroket 5,9 persen pada hari Senin. Ketua DPR AS dari Partai Demokrat, nancy Pelosi, dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin terus melakukan diskusi untuk membahas kelanjutan paket stimulus fiskal di tengah desakan Presiden Donald Trump untuk segera menyelesaikan rancangan anggaran tersebut.

Sementara itu, Presiden AS DOnald Trump telah meninggalkan rumah sakit dan kembali ke Gedung Putih setelah menjalani perawatan untuk virus corona dan akan terus melanjutkan proses pemulihannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper