Bisnis.com, JAKARTA – Arab Saudi mempertahankan jumlah produksi minyak hariannya pada September 2020.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (5/10/2020), jumlah produksi minyak harian Arab Saudi tercatat sebesar 8,974 juta barel. Angka itu tidak berbeda jauh dibandingkan dengan pada Agustus 2020 di angka 8.988 juta barel per hari.
Sementara itu, angka ekspor minyak Arab Saudi naik tipis menjadi 6,1 juta barel dari catatan Agustus 2020 senilai 6 juta barel.
Arab Saudi telah memangkas produksi minyak hariannya sejak Mei lalu seiring dengan kesepakatan pengurangan output dengan organisasi negara-negara pengekspor minyak atau OPEC+. Berdasarkan kesepakatan itu, target produksi minyak harian Arab Saudi harus berada dibawah 9 juta barel per hari.
Dengan harga minyak Brent yang berada dibawah US$40 seiring dengan pemberlakukan kembali pembatasan pergerakan manusia, aliansi pengekspor minyak ini kian tertekan untuk tetap memegang janji pemangkasan produksi. Negara-negara pemimpin OPEC+, di antaranya Rusia dan Arab Saudi telah menepati janjinya.
Meski demikian, sejumlah negara seperti Irak, Uni Emirat Arab, dan Nigeria sempat memompa minyak melebihi kesepakatan yang telah tercapai. OPEC+ rencananya akan menggelar pertemuan pada 30 November hingga 1 Desember mendatang untuk mengkaji kembali kebijakan pemangkasan produksi tersebut.
Baca Juga
Setelah musim panas usai, hasil produksi minyak Arab Saudi umumnya lebih banyak diekspor ke negara lain seiring dengan penurunan konsumsi minyak domestik.
Negara tersebut membakar langsung minyak mentah yang telah diproduksi ke sejumlah pembangkit listrik guna mengejar permintaan tenaga yang melonjak karena penggunaan pendingin ruangan yang juga melesat tajam.