Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Oktober, Waskita Karya (WSKT) Rogoh Kocek Rp2,5 Triliun Bayar Utang Obligasi

Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Karya Ratna Ningrum menjelaskan dana pelunasan Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap I Tahun 2017 Seri A sudah efektif masuk di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Senin siang (5/10).
Gedung Waskita Heritage. Gedung ini merupakan kantor pusat PT Waskita Karya (Persero) Tbk, terletak di Jalan M.T Haryono, Jakarta./istimewa
Gedung Waskita Heritage. Gedung ini merupakan kantor pusat PT Waskita Karya (Persero) Tbk, terletak di Jalan M.T Haryono, Jakarta./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Selepas melunasi obligasi senilai Rp1,37 triliun, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) kini bersiap untuk melunasi surat utang lain yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat.

Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Karya Ratna Ningrum menjelaskan dana pelunasan Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap I Tahun 2017 Seri A sudah efektif masuk di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Senin siang (5/10). Obligasi senilai Rp1,37 triliun tersebut bertenor 3 tahun dan jatuh tempo pada Selasa (6/10/2020).

"Kami sudah mendapatkan konfirmasi dana efektif dari pihak KSEI, dan selanjutnya akan didistribusikan oleh KSEI kepada para Pemegang Obligasi pada Selasa [6/10/2020]," katanya melalui siaran pers, Selasa (6/10/2020).

Ratna menjelaskan dana pelunasan pokok obligasi tersebut bersumber dari kas internal dan fasilitas perbankan Perusahaan.

Setelah merampungkan kewajiban pada surat utang itu, perseroan kini tengah mempersiapkan pelunasan utang lain yang akan jatuh tempo pada 16 Oktober 2020. Obligasi yang akan jatuh tempo pada 16 Oktober adalah Obligasi Waskita Karya Tahap II Tahun 2015 Seri B dengan nilai mencapai Rp1,15 triliun. Obligasi ini memiliki tenor 5 tahun dan kupon 11,1 persen per tahun.

"Dananya akan kami transfer ke KSEI paling lambat tanggal 15 Oktober pukul 14.00 WIB," ujarnya.

Dia menegaskan pelunasan utang-utang ini tidak memberikan dampak negatif terhadap likuiditas dan arus kas perusahaan meskipun kinerja operasional mengalami tekanan akibat ketidakpastian dari pandemi Covid-19. Dia menyebutkan perseroan saat ini berfokus untuk memperlancar arus kas lewat percepatan pembayaran dan divestasi aset jalan tol.

“Fokus kami saat ini adalah penguatan kemampuan keuangan melalui percepatan penerimaan termin proyek konstruksi dan pelepasan saham pada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)”, terang Ratna.

Di sisi lain, dia menegaskan perseroan juga masih optimistis dapat memenuhi kebutuhan likuiditas untuk modal kerja jangka pendeknya. Perseroan, lanjutnya, masih memiliki fasilitas pinjaman perbankan yang cukup memadai, khususnya dari bank-bank pelat merah.

Dalam jangka 1 tahun ke depan, perseroan masih memiliki sejumlah utang obligasi yang perlu dilunasi dengan nilai total Rp2,83 triliun. Yang terdekat adalah Obligasi Waskita Karya Tahap II Tahun 2018 Seri A dengan nilai Rp1,175 triliun yang akan jatuh tempo pada 23 Februari 2021. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper