Bisnis.com, JAKARTA – Rencana PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. untuk membentuk joint venture dengan Royal Vopak akan memberikan dampak positif terhadap kinerja perseroan.
Analis Panin Sekuritas Ishlah Bimo Prakasa mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir emiten berkode saham TPIA itu aktif mencari pendanaan hingga aktif ekspansi membuat bisnisnya semakin terintegrasi.
Hal itu tercermin dari rencana pembentukan joint venture (JV) dengan Royal Vopak untuk mengembangkan bisnis penyimpanan bahan petrokimia dan untuk mendukung komplek pabrik Chandra Asri Petrochemical (CAP) kedua.
Oleh karena itu, dia menilai saham TPIA sangat prospektif untuk jangka panjang. Apalagi, TPIA ke depan juga akan didukung oleh kebijakan pemerintah untuk memberikan tax holiday kepada perseroan.
“Namun, dalam jangka pendek perseroan masih dihadapkan banyak tekanan seiring dengan harga dan pasokan produk petrokimia sehingga akan sulit untuk TPIA kembali ke harga saham sebelum Covid-19 menjadi sentimen,” ujar Bimo kepada Bisnis, Senin (5/10/2020).
Pada perdagangan Senin (5/10/2020) saham TPIA ditutup terapresiasi 2,32 persen ke level Rp7.725. Kapitalisasi pasar TPIA hingga saat ini senilai Rp137,76 triliun. Sepanjang tahun berjalan 2020, harga telah terkoreksi 25,54 persen.
Baca Juga
Bimo menjelaskan bahwa kinerja TPIA hingga kuartal II/2020 telah ditekan oleh sentimen penurunan harga petrokimia. Namun demikian, memasuki semester kedua tahun ini harga cenderung mulai membaik sehingga memberikan kesempatan bagi TPIA untuk membenahi kinerja.