Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk., menguat lebih dari 2 persen pada awal sesi II perdagangan hari ini, Senin (5/10/2020), menyusul kabar kerja sama dengan Royal Vokap, perusahaan yang bergerak di bidang penyimpanan tangki.
Pada sesi II perdagangan hingga pukul 14.03 WIB, saham emiden dengan kode TPIA tersebut bergerak menguat 2,32 persen ke level Rp7.725. Kapitalisasi pasar TPIA hingga saat ini sebanyak Rp137,76 triliun.
Sepanjang perdagangan hari ini, saham TPIA bergerak dalam kisaran Rp7.550-Rp7.725 per saham. Adapun pada akhir perdagangan Jumat (3/10/2020), saham TPIA ditutup di posisi Rp7.550 per saham.
Hari ini, TPIA menandatangani letter of intent (LOI) dengan Royal Vopak untuk mendirikan perusahaan patungan atau joint venture (JV) untuk pengembangan bisnis infrastruktur industri di Cilegon, Banten.
Presiden Direktur Chandra Asri Petrochemical Erwin Ciputra mengatakan bahwa aliansi strategis ini akan menjajaki peluang penyimpanan di jaringan pasokan untuk mengembangkan rantai nilai petrokimia yang ada dan membangun pondasi untuk perluasan klaster industri di Cilegon.
Selain itu, pembentukan JV ini untuk mengembangkan bisnis jetty dan tank farm baru untuk melayani pelanggan pihak ketiga baru, dan untuk mempersiapkan diri menghadapi investasi serta pembangunan infrastruktur pendukung kompleks petrokimia kedua perseroan.
Untuk diketahui, emiten berkode saham TPIA itu tengah mengembangkan kompleks petrokimia Chandra Asri Petrochemical II (CAP II) di Cilegon dengan luas lahan 200 hektare. Adapun, proyek CAP II itu membutuhkan investasi hingga US$5 miliar atau setara dengan Rp69,39 triliun (asumsi kurs Rp13.878 per dolar AS).
“Kami menyambut baik ketertarikan yang ditunjukkan oleh operator kelas dunia seperti Vopak untuk bermitra dengan kami. Kami menantikan diskusi yang produktif dengan Vopak untuk bersama-sama menjajaki pertumbuhan operasi jetty dan tank farm kami yang ada saat ini,” ujar Erwin seperti dikutip dari keterangan resminya, Senin (5/10/2020).
Di sisi lain, Erwin juga menjelaskan bahwa perseroan yakin dengan potensi pertumbuhan industri petrokimia di Indonesia sehingga inisiatif yang dilakukan TPIA saat ini menandai langkah maju lainnya ke arah tersebut untuk memperkuat skala dan jangkauan bisnis perseroan dan melayani kebutuhan pelanggan terutama pasar domestik.
Sementara itu, Division President Vopak Asia & Middle East Michiel Gilsing mengatakan bahwa pihaknya antusias untuk menjajaki peluang dalam layanan infrastruktur industri petrokimia dan bermitra dengan produsen petrokimia terkemuka di Indonesia, Chandra Asri.
“Kami percaya pada potensi pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan potensi kolaborasi ini akan memungkinkan kami untuk berinvestasi lebih lanjut di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai salah satu area fokus pertumbuhan kami,” ujar Gilsing.
Adapun, Vopak saat ini memiliki dan mengoperasikan satu terminal minyak di Jakarta dengan total kepemilikan 49 persen dan satu terminal bahan kimia di Merak dengan total kepemilikan 95 persen.