Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas bergerak bervariasi usai jebol ke bawah US$1.900 per troy ounce pada perdagangan kemarin. Logam kuning ini pun berpotensi melanjutkan pelemahan.
Berdasarkan data Bloomberg pada perdagangan Selasa (22/9/2020) pukul 12.50 WIB, harga emas di pasar spot melemah 1,87 poin atau 0,10 persen ke level US$1.910,64 per troy ounce.
Adapun harga emas di bursa Comex terpantau menguat 4,40 poin atau 0,23 persen ke level US$1.915 per troy ounce.
Tim riset Monex Investindo Futures mengatakan harga emas berpotensi melanjutkan penurunan pada hari perdagangan hari ini, salah satunya karena outlook kenaikan dolar Amerika Serikat lebih lanjut.
Adapun, emas berpeluang untuk sell off jika pergerakannya ada di bawa level US$1.918 per troy ounce dan akan menguji level support US$1.900 per troy ounce serta level support selanjutnya di US$1.895 per troy ounce.
“Alternatifnya, bila mampu menembus level resisten 1.918 harga emas berpeluang buy dengan target 1928,” demikian tulis Monex Investindo Futures dalam publikasi hariannya, seperti dikutip Bisnis, Selasa (22/9/2020).
Baca Juga
Kemarin, harga emas spot sempat anjlok ke bawah US$1.900 per troy ounce karena penguatan dolar mengurangi permintaan komoditas logam mulia.
Mengutip Bloomberg, harga emas spot turun 2,1 persen menjadi US$1.910,69 pada pukul 15:20 di New York. Emas Comex untuk pengiriman Desember turun 2,6 persen menjadi US$1.910,60, sedangkan harga perak spot turun 8,2 persen.