Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Anjlok 1 Persen Tertekan Pasokan Libya dan Kasus Corona Inggris

Pada perdagangan Senin (21/9/2020) pukul 14.10 WIB, harga minyak WTI kontrak Oktober 2020 turun 1,17 persen atau 0,48 poin menjadi US$40.63 per barel.
Ilustrasi. Kapal tanker pengangkut minyak./Bloomberg
Ilustrasi. Kapal tanker pengangkut minyak./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah ambrol 1 persen seiring dengan prospek bertambahnya pasokan dari Libya, dan estimasi berkurangnya permintaan akibat peningkatan kasus Covid-19 di Inggris.

Pada perdagangan Senin (21/9/2020) pukul 14.10 WIB, harga minyak WTI kontrak Oktober 2020 turun 1,17 persen atau 0,48 poin menjadi US$40.63 per barel.

Adapun, harga minyak Brent kontrak November 2020 merosot 1,11 persen atau 0,48 poin menuju US$42,67 per barel.

Mengutip Bloomberg, harga minyak turun di sesi Asia setelah kenaikan mingguan terbesar sejak Juni pada pekan lalu. Hal itu disebabkan korban virus corona yang terus-menerus bertambah dan kurangnya kejelasan atas pemulihan permintaan energi global.

Inggris mengatakan negara itu mendekati "titik kritis" karena lonjakan kasus baru, sementara ada prediksi setidaknya satu siklus virus corona lagi di AS.

Sementara itu, Libya akan membuka kembali industri minyaknya yang sempat terhenti. Para manajer investasi pun telah memangkas taruhan bullish mereka pada minyak mentah Brent ke level terendah dalam lima bulan.

Minyak mentah berjangka AS melonjak 10% pekan lalu setelah Arab Saudi, anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak paling berpengaruh, untuk mempertahankan pasar.

Saudi mengisyaratkan bahwa mereka siap untuk pengurangan produksi baru, dan mengecam negara-negara OPEC + yang telah mencurangi kuota.

“Saya pikir kita telah melihat yang terbaik dari reli minyak dan akan berjuang untuk mendapatkan keuntungan substansial dari sekarang,” kata Jeffrey Halley, analis pasar senior untuk Asia Pasifik di Oanda Corp.

“Lebih banyak penutupan di Eropa dan kembalinya beberapa produksi Libya membebani sentimen. "

Aktivitas pengeboran di AS, produsen terbesar dunia, relatif stabil sejak awal Juli. Jumlah rig minyak aktif turun 1 menjadi 179 dalam seminggu hingga 18 September, menurut data Baker Hughes.

Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga minyak bergerak turun di sesi Asia, dalam rentang US$40,77 - US$41,47, masih dibayangi kekhawatiran rendahnya permintaan minyak mentah.

"Harga minyak berpotensi turun menguji support $40.55 jika harga menembus ke bawah level $40.75. Potensi rentang harga di sesi Eropa: $40.55 - $41.50," papar Monex.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper