Bisnis.com, JAKARTA – Penyelenggaraan pemilu Presiden di Amerika Serikat akan mendatangkan efek positif bagi pasar India terlepas dari hasil pemungutan suara.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (21/8/2020), laporan dari UBS Group AG menyatakan, India merupakan salah satu negara emerging market yang akan sangat diuntungkan dari pemilu AS.
Analisa tersebut didapat melalui simulasi dari tiga kemungkinan hasil pemilu AS. Pertama, kemenangan Joe Biden dan Partai Demokrat di Kongres; Kedua, kemenangan Biden pada pemilu presiden dan kondisi Kongres yang terpecah; Ketiga, kemenangan presiden petahana Donald Trump dan Partai Republikan.
Analis UBS Niall MacLeod dalam laporan tersebut menyatakan, pada skenario pertama, India akan diuntungkan dari kebijakan perdagangan AS yang lebih longgar. Sementara, pada skenario kedua dan ketiga, India akan “menang” dari sisi kebijakan yang diambil oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).
“Di sisi lain, tingginya spread tingkat imbal hasil (yield) obligasi India dan Indonesia dengan US Treasuries akan meningkatkan masuknya capital inflow jika tingkat suku bunga AS tetap rendah dan minat investor untuk mencari aset dengan yield tinggi meningkat,” Jelas MacLeod dalam laporannya.
Kemenangan total Partai Demokrat dan kandidat presiden Joe Biden juga akan menimbulkan efek yang cukup signifikan pada Jepang.
Baca Juga
Laporan dari Goldman Sachs menyatakan, performa indeks Topix Jepang memang cenderung melemah mendekati waktu pemilu AS. Hal ini disebabkan oleh naiknya ketidakpastian serta nilai tukar yen yang mengikuti pergerakan negatif indeks saham.
Laporan tersebut menyatakan, kemenangan Partai Demokrat akan menyebabkan kenaikan pajak perusahaan dan kebijakan-kebijakan lainnya. Perusahaan-perusahaan asal Negeri Matahari Terbit tersebut akan terdampak dari kebijakan ini disamping sentimen pandemi virus corona yang masih membayangi.
Sektor-sektor lain yang akan terdampak dari hasil pemilu ini adalah infrastruktur, layanan kesehatan, perdagangan, dan regulasi terkait lainnya.
Sebaliknya, apabila Donald Trump berhasil mempertahankan kursi presiden, atau Partai Republikan tetap memegang suara mayoritas di Senat, hal ini akan menurunkan tingkat ketidakpastian dari sisi kebijakan ekonomi yang akan diambil.
“Pada masa pemilu ini, pandemi yang sedang terjadi akan membuat hasil pemungutan suara keluar dalam waktu yang lebih lama. Dengan kata lain, ketidakpastian juga akan berlangsung lebih lama dan berimbas pada pasar saham Jepang. Investor Jepang kemungkinan akan mengurangi sahamnya pada perusahaan yang banyak mengekspor ke AS bila Biden memenangkan pemilu,” demikian kutipan laporan tersebut.
Adapun sepanjang tahun 2020, indeks India dan Jepang masih tertinggal 1,9 persen dari MSCI Asia Pacific Index. Berdasarkan riset dari FiveThirtyEight pada 17 September 2020, Joe Biden memiliki peluang untuk memenangkan pemilihan ini sebesar 75,7 persen.