Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dihajar Sentimen Internal dan Eksternal, Mampukah IHSG Bertahan?

Indeks Harga Saham Gabungan diprediksi bergerak melemah ditandai dengan berbagai sentimen dari dalam dan luar negeri.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali bergerak melemah pada awal perdagangan pekan depan setelah sempat menguat pada perdagangan akhir pekan ini.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee memperkirakan IHSG akan bergerak melemah ditandai dengan berbagai sentimen dari dalam dan luar negeri.

“IHSG kami perkirakan selama seminggu berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 5.000 sampai 4.754 dan resistance di level 5.100 sampai 5.187,” tulis Hans dalam publikasi risetnya, Minggu (20/9/2020).

Pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) wilayah Jakarta selama sepekan memang dianggap lebih longgar dari pemberlakuan PSBB periode pertama sehingga mampu mendorong IHSG naik di awal pekan lalu.

Tetapi dampak PSBB total dianggap tetap akan mengganggu aktivitas bisnis dan perusahaan. Adapun, langkah Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan dianggap sebagai sentimen positif bagi pasar.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2020 kembali mencatatkan surplus sebesar USD2,33 miliar juga diharapkan mampu membuat mata uang rupiah menguat dan lebih stabil kedepannya.

Di sisi lain, pasar saham dunia juga tertekan beberapa sentimen negatif mulai dari valuasi yang mahal, lonjakan kasus covid 19 hingga ketegangan China dan Amerika Serikat.

Ketegangan antara pemerintah Amerika Serikat dan China yang ditandai dengan rencana pelarangan penggunaan aplikasi pesan WeChat dan aplikasi video TikTok di Amerika Serikat menjadi sentimen negatif bagi pasar.

Sementara, koreksi pada sebagian saham teknologi di bursa Amerika Serikat juga masih menjadi penekan pergerakan pasar. Tercatat, sudah hampir dua pekan saham-saham teknologi mengalami tekanan akibat kekhawatiran valuasi yang terlalu tinggi.

“Koreksi yang terjadi di saham teknologi dan indeks dunia kami nilai wajar akibat kenaikan yang terjadi. Ketika ekonomi tidak pulih sesuai harapan maka pasar saham sangat mungkin terkoreksi,” sambungnya.

Adapun, Inggris juga dilaporkan sedang mempertimbangkan penguncian nasional baru atau lockdown. Sehingga, saham-saham terkait travel, banking dan otomotif lagi-lagi mengalami tekanan seiring dengan kenaikan kasus infeksi virus baru dan rencana pembatasan baru di beberapa negara di kawasan Eropa.

‘Hal ini menghidupkan kembali kekhawatiran dampak pandemi pada pemulihan ekonomi yang baru mulai tampak setelah pelonggaran lockdown,” tutupnya.

Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan IHSG berada di kisaran 5.000—5.100 adalah wajar. Kepanikan terhadap penerapan kembali PSBB menurutnya sudah reda.

“Saya pikir wajarnya [IHSG] akan berada di 5.000 hingga 5.100 untuk 1 mingg—2 minggu ke depan sambil menunggu laporan keuangan kuartal III/2020,” jelasnya.

Senior Vice President Research PT Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial mengatakan IHSG pekan ini diwarnai oleh aksi profit taking. Akibatnya, indeks kesulitan melewati level 5.200.

“Jadi, minggu depan masih rentan koreksi lagi minimal di 4.900—4.950,” ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper