Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Kertas Sinar Mas Guyur Dividen Ratusan Miliar

Total dividen yang dikucurkan emiten kertas Sinar Mas untuk Tahun Buku 2019 mencapai Rp351,38 miliar.
Aktivitas di pabrik kertas PT Indah Kiat and Pulp Paper di Serang, Banten./indakiat
Aktivitas di pabrik kertas PT Indah Kiat and Pulp Paper di Serang, Banten./indakiat

Binis.com, JAKARTA - Dua emiten industri kerja milik Grup Sinar Mas berencana membagikan dividen hingga ratusan miliar pada Jumat (25/9/2020).

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, manajemen PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) mengungkapkan pihaknya akan membagikan dividen tunai sebesar US$5,32 juta dari laba bersih 2019 sebesar US$166,52 juta.

Dengan kurs tengah pada 31 Juli 2020, maka dividen yang diberikan senilai Rp77,83 miliar. Pelaksanaan pembayaran dividen pada 25 September 2020.

Selanjutnya, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) membagikan dividen lebih besar, yakni US$18,69 juta dari raihan laba bersih 2019 senilai US$274,37 juta.

Nilai dividen tunai itu setara dengan Rp273,55 miliar, yang juga dibagikan akhir pekan depan. Dengan demikian, total dividen yang dikucurkan emiten kertas Sinar Mas untuk Tahun Buku 2019 mencapai Rp351,38 miliar.

Pada penutupan perdagangan Jumat (18/9/2020), saham TKIM naik 2,8 persen atau 175 poin menjadi Rp6.425. Setali tiga uang, saham INKP menguat 3,69 persen atau 325 poin menuju Rp9.125.

HARGA PULP

Sementara itu, harga pulp global yang tertekan selama masa pandemi Covid-19 tampak berpengaruh besar terhadap emiten pulp besar di tanah air.

Permintaan pulp global sebenarnya masih cukup stabil. Secara kumulatif, pada semester pertama tahun 2020, permintaan kertas turun 17,1 persen yoy menjadi 31,3 juta ton, dimana pelemahan permintaan tertinggi dari Amerika Utara sebesar 20.9 persen yoy, dan Eropa 19.9 persen yoy.

Samuel Sekuritas beranggapan bahwa fakta tersebut membuat pihaknya memproyeksikan harga jual rata-rata atau average selling price emiten berkode saham INKP tersebut akan turun 10 persen yoy dikarenakan tren harga pulp dunia yang turun menyebabkan perusahaan juga sulit untuk mempertahankan harga jual rata-rata.

Bersamaan dengan itu, volume penjualan INKP juga diproyeksikan akan turun 4,1 persen year-on-year terimbas pelemahan penjualan domestik yang lemah akibat PSBB.

Analis Samuel Sekuritas Yosua Zisokhi akhirnya menurunkan perkiraan target laba bersih perseroan untuk tahun 2020 sebesar 39.6 persen yoy menjadi US$280 juta. Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19, permintaan pulp dunia masih stabil namun pasar domestik sedikit terganggu akibat pembatasan sosial berskala besar atau PSBB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper