Bisnis.com, JAKARTA – Penawaran masuk dalam lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (15/9/2020) tampak masih akan diramaikan oleh investor domestik dari sektor perbankan.
Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana memperkirakan perbankan tetap menjadi pendorong lelang SBSN besok.
“Saya melihat kemungkinan masih ramai perbankan dan perbankan mungkin hanya mencari salah satu sumber revenue jangka pendek. Kemungkinan yang akan diburu adalah yang tenor pendek-pendek,” kata Fikri kepada Bisnis, Senin (14/9/2020).
Fikri pun melihat penawaran masuk untuk lelang sukuk negara kali ini bisa berada di atas Rp20 triliun, sehingga target indikatif dari pemerintah senilai Rp8 triliun masih tercapai.
Adapun, kebutuhan pemerintah untuk menerbitkan surat utang masih besar tahun ini, diperkirakan sekitar Rp990 triliun sementara yang terserap di pasar masih sekitar Rp400 triliun - Ro500 triliun.
Lebih lanjut, sukuk negara tenor pendek yaitu di bawah 5 tahun diperkirakan menjadi primadona yaitu seri SPN-S 02032021 dan seri PBS-027 dan PBS-026.
Baca Juga
Sukuk bertenor pendek tersebut diperkirakan bakal diburu oleh perbankan yang membutuhkan sumber pendapatan di tengah tingkat penyaluran kredit yang belum dapat dikatakan bergairah.
Di sisi lain, partisipasi investor asing tampaknya belum akan meningkat pada lelang SBSN kali ini. Fikri menyebut sepinya investor asing di pasar sukuk negara lebih disebabkan oleh literasi investor asing tentang keuangan syariah.
Pemerintah akan melakukan lelang SBSN atau sukuk negara pada Selasa, 15 September 2020, dengan target indikatif Rp8 triliun.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pemerintah akan melelang 5 seri sukuk negara, yaitu SPN-S 02032021 (reopening), PBS-027 (reopening), PBS-026 (reopening), PBS-025 (reopening), dan PBS-028 (reopening).
Adapun profil masing-masing seri – seri yang akan dilelang adalah sebagai berikut:
- Surat Perbendaharaan Negara seri SPN-S 02032021 (Diskonto; 2 Maret 2020);
- Project Based Sukuk Seri PBS-027 (6,50000 persen; 15 Mei 2023);
- Project Based Sukuk Seri PBS-026 (5,62500 persen; 15 Oktober 2024);
- Project Based Sukuk Seri PBS-025 (8,37500 persen; 15 Mei 2033; dan
- Project Based Sukuk Seri PBS-028 (7,75000 persen; 15 Oktober 2046.
Alokasi pembelian nonkompetitif SPN-S 02032021 ditetapkan 50 persen dari jumlah yang dimenangkan. Sementara alokasi pembelian nonkompetitif dari 4 seri sukuk negara lainnya ditetapkan 30 persen dari jumlah yang dimenangkan.