Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) tetap percaya diri dapat menyelesaikan kewajiban pembayaran ditengah terjadinya penurunan rating utang yang dilakukan Fitch Ratings.
Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito mengatakan, manajemen emiten berkode saham WIKA menyatakan menerima pemeringkatan tersebut. Meski diturunkan, Agung mengatakan peringkat tersebut masih mencerminkan kemampuan keuangan perusahaan terhadap pemenuhan kewajibannya.
Ia menjelaskan, penyebab perubahan penilaian tersebut diakibatkan pandemi virus corona yang memang memberikan dampak global tidak terkecuali bagi perusahaan. Meski demikian, perseroan meyakini kemampuan untuk menyelesaikan kewajiban masih baik.
“Kami yakin kemampuan untuk menyelesaikan kewajiban, terutama jangka pendek, masih sangat cukup,” jelasnya saat dihubungi pada Senin (14/9/2020).
Agung melanjutkan, hingga Juni 2020, WIKA masih memiliki kas dan setara kas sebesar Rp7,1 triliun. Terkait dengan adanya global komodo bond yang akan jatuh tempo pada Januari 2021 sebesar Rp5,4 triliun, manajemen telah menyiapkan langkah-langkah untuk memperkuat struktur kas perseroan.
Upaya tersebut berupa rencana penawaran umum obligasi berkelanjutan dan sukuk dengan target Rp5 triliun secara bertahap mulai tahun ini.
Baca Juga
“Di samping itu, perseroan juga telah mendapatkan kesiapan bridging loan sebesar Rp4 triliun dari beberapa bank Himbara dan swasta. Terlebih lagi, adanya pengembalian dana talangan tanah yang telah cair dari pemerintah sebesar Rp1,1 triliun,” lanjutnya.
Berdasarkan strategi-strategi tersebut, Agung optimistis pihaknya memiliki kapasitas yang kuat untuk terus beroperasi sekaligus memenuhi kewajibannya sekalipun mendapatkan tekanan akibat pandemi.
Sebelumnya, lembaga pemeringkat Fitch Ratings memangkas rating utang WIKA seiring dengan penurunan kinerja perusahaan pada kuartal II/2020 serta ketidakpastian pemberian stimulus dari pemerintah.
Laporan Fitch pada Senin (14/9/2020) menyatakan, peringkat emiten konstruksi pelat merah tersebut diturunkan dari BB menjadi BB-. Fitch juga menurunkan peringkat nasional program obligasi jangka panjang dari AA- menjadi A.
Pemangkasan rating tersebut menyusul diturunkannya Standalone Credit Profile (SCP) perusahaan menjadi b- dari sebelumnya bbb-. Seluruh rating WIKA juga dimasukkan pada Rating Watch Negatif (RWN).