Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau Wika Beton telah mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp2 triliun hingga akhir Agustus 2020.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Wika Beton Kuntjara mengatakan, perusahaan berhasil menambah kontrak baru senilai Rp500 miliar pada periode Juli 2020 – Agustus 2020. Kontrak tersebut didapat dari proyek-proyek yang dananya bersumber dari APBN atau APBD.
“Kebanyakan dari proyek-proyek ritel, tetapi kami juga mendapatkan tambahan proyek dari pihak swasta dan tambahan kontrak baru dari proyek yang sudah berjalan,” jelasnya dalam paparan publik perusahaan pada Kamis (27/8/2020).
Kuntjara melanjutkan, saat ini pihaknya juga aktif mengikuti lelang-lelang proyek guna mencapai target kontrak baru yang telah direvisi senilai Rp5,26 triliun. Kebanyakan proyek yang diincar adalah pembangunan jalan tol di wilayah Sumatera dan Jawa.
Untuk wilayah Sumatera, Kuntjara mengatakan WTON mengincar ruas wilayah selatan pada proyek jalan tol Trans Sumatera. Beberapa diantaranya adalah di ruas Riau – Padang dan Lahat- Bengkulu.
Sementara untuk di Pulau Jawa, WTON membidik proyek-proyek tol eksisting yang direncanakan untuk ditambah kapasitasnya seperti ruas Serpong – Balaraja dan harbor road Ancol – Pluit. Ia menambahkan, nilai kontrak dari kedua proyek tersebut terbilang cukup besar.
Baca Juga
“Ruas jalan tol tersebut mayoritas adalah jalan tol layang (elevated). Sehingga, komponen yang kami hasilkan akan terserap dalam jumlah besar,” imbuhnya.
Selain mengubah target kontrak baru, manajemen juga merombak seluruh indikator lain yang telah ditetapkan pada awal tahun. Secara rinci, angka target penjualan yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp9,5 triliun direvisi menjadi Rp 5 triliun.
Untuk target laba bersih, Wika Beton memutuskan untuk mengganti dari target Rp561 miliar menjadi Rp 107 miliar. Sementara, anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) juga dipangkas dari948 miliar menjadi Rp377,13 miliar.