Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ashmore AM Bukukan AUM Rp22,78 Triliun per Juni 2020

Raihan dana keolaan tersebut turun 17,79 persen sebesar Rp4,9 triliun dibandingkan posisi akhir Juni 2019 senilai Rp27,71 triliun.
Direktur Ashmore PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) Arief Cahyadi Wana di sela-sela seremoni pencatatan saham perdaana perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (14/1/2020). - Bisnis/Hafiyyan
Direktur Ashmore PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) Arief Cahyadi Wana di sela-sela seremoni pencatatan saham perdaana perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (14/1/2020). - Bisnis/Hafiyyan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten manajer investasi, PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk., mencatatkan penurunan dana kelolaan atau asset under management (AUM) per 30 Juni 2020 sebesar 17,79 persen.

Berdasarkan laporan tahunan per 30 Juni 2020, emiten bersandi saham AMOR ini mencatat AUM senilai Rp22,78 triliun, turun 17,79 persen sebesar Rp4,9 triliun dibandingkan posisi akhir Juni 2019 senilai Rp27,71 triliun.

Penurunan dana kelolaan tersebut sebagian besar disebabkan oleh depresiasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 22,9 persen pada periode yang sama.

“Selama periode dua belas bulan, perusahaan menerima arus masuk dana kelolaan sebesar Rp2,9 triliun yang kemudian diimbangi oleh performa investasi yang mengalami penurunan sebesar Rp7,8 triliun,” tulis Direktur Ashmore AM Arief Wana dalam keterangan resmi, Jumat (11/9/2020).

Arief menyampaikan sepanjang kuartal empat (April—Juni), dana kelolaan manajer investasi asal Inggris ini naik sebesar Rp2,8 triliun yang mencerminkan performa investasi naik pada level yang sama namun arus dana kelolaan yang tidak berubah.

Perseroan pun mempertahankan strategi untuk melanjutkan kontribusi nasabah institusi sebesar 65 persen dari total jumlah pembelian dalam setahun ke depan.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total nilai aktiva bersih (NAB) dari produk reksa dana Ashmore AM pada Agustus 2020 tercatat sebesar Rp14,75 triliun yang terdiri dari 19 produk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper