Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) mengumumkan penutupan sementara 13 gerai di berbagai lokasi seiring dengan tren penjualan yang anjlok akibat pandemi Covid-19.
Dalam ringkasan paparan publik yang diterbitkan Kamis (10/9/2020), emiten berkode saham RALS tersebut menyatakan sempat melakukan penutupan sementara 94 gerainya dari Akhir Maret 2020 seiring dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sampai dengan akhir bulan Juni, perseroan telah mengoperasikan kembali 103 gerai dari total 118 gerainya.
“13 gerai yang masih belum dibuka kembali dikarenakan rendahnya penjualan di gerai tersebut, dengan rincian 8 gerai milik sister company dan 5 gerai milik developer,” ungkap manajemen.
Dengan demikian, perseroan akan mengajukan keringanan biaya sewa untuk gerai yang dimiliki oleh developer. Perseroan mengambil langkah restrukturisasi penggunaan space dengan penurunan penjualan yang sangat signifikan. Perseroan meyakini penggunaan space yang sama dianggap tidak produktif.
“Perseroan juga akan mereview kembali dan melakukan restrukturisasi penggunaan space untuk area penjualan di masing-masing gerai yang tidak produktif. Dengan restrukturisasi tersebut, diharapkan dapat membantu Perseroan dalam menekan biaya-biaya yang tidak efisien,” terang manajemen.
Di sisi lain, perseroan juga mengakui bahwa kontribusi penjualan online hingga semester pertama tahun ini masih cukup kecil yakni, 0,4 persen dari total penjualan semester pertama perseroan.
Baca Juga
Penjualan bersih perseroan pada paruh pertama tahun ini terkontraksi 58,3 persen secara tahunan menjadi Rp2,19 triliun. Hal ini membuat laba bersih perseroan terkoreksi lebih dalam lagi yakni 99,1 persen menjadi hanya Rp5,4 miliar.
Sementara itu, hingga paruh pertama 2020, Ramayana hanya membuka satu gerai baru, yaitu Ramayana Cikupa II pada bulan Mei 2020. Emiten bersandi saham RALS itu jugaberencana membuka satu gerai baru lagi di daerah Tangerang pada Desember 2020.