Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Diskon Besar, Lo Kheng Hong Borong Saham

Lo Kheng Hong mengungkapkan dia selalu berinvestasi di waktu yang buruk. Selanjutnya, dia menjual pada saat yang baik.
Lo Kheng Hong berpose di depan dinding berisi kutipan Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo./istimewa
Lo Kheng Hong berpose di depan dinding berisi kutipan Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo./istimewa

Bisnis.com,JAKARTA — Investor yang mendapat julukan Warren Buffet Indonesia, Lo Kheng Hong, memborong saham saat bursa dilanda kepanikan pada perdagangan Kamis (10/9/2020).

Indeks harga saham gabungan (IHSG) tidak mampu menahan sentimen pemberlakukan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) wilayah DKI Jakarta mulai Senin (14/9/2020). Laju indeks harus kembali meninggalkan level 5.000.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG kembali menyentuh level 5.000 pada 8 Juli 2020. Saat itu, pergerakan menguat 89,092 poin dari posisi 4.987,082 menjadi 5.076,174 akhir sesi perdagangan.

Dua bulan selanjutnya, IHSG mampu bertahan di atas 5.000 meski belum mampu menyentuh 5.500. Koreksi terbesar hanya sebesar 2,78 persen ke posisi 5.006,223 pada perdagangan 3 Agustus 2020.

Namun, pertahanan akhirnya jebol pada sesi perdagangan Kamis (10/9/2020) atau setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan untuk mencabut PSBB transisi. IHSG amblas 5,01 poin ke level 4.891,461 akhir perdagangan.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi di pasar reguler, tunai, dan negosiasi mencapai Rp10,29 triliun. Posisi itu menjadi yang tertinggi sepanjang pekan kedua September 2020.

Investor asing tercatat membukukan net sell atau jual bersih Rp663 miliar. Secara year to date (ytd), tercatat asing masih net sell Rp33,61 triliun.

Di tengah kondisi itu, Lo Kheng Hong mengatakan IHSG turun 257 poin pada sesi Kamis (10/9/2020). Kondisi itu dimanfaatkannya untuk berbelanja saham.

“Tentu saja saya belanja saham karena sedang ada sale di bursa saham. Seperti ibu-ibu memborong ketika ada sale di Sogo,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (10/9/2020).

Pak Lo, sapaan akrabnya, mengungkapkan strategi investasinya yakni selalu berinvestasi di waktu yang buruk. Selanjutnya, menjual pada saat-saat yang baik.

“[Dengan strategi itu] Anda akan menjadi kaya. Menjadi kaya itu mudah dan sederhana seperti itu,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper