Bisnis.com, JAKARTA - Reliance Sekuritas meramalkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melanjutkan penguatannya pada perdagangan Rabu (9/9/2020) meskipun masih dalam tekanan berat.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/9/2020), IHSG ditutup naik 13.87 poin atau 0,26 persen ke level 5.244,07 dengan saham-saham sektor properti (+1,89 persen) dan aneka industri (+1,38 persen) menjadi pendorong penguatan.
Rata-rata saham berkalipitalisasi pasar terbesar menguat diantaranya BBCA, BMRI dan ASII dengan rata-rata penguatan 2 persen hingga akhir sesi.
"Meskipun demikian signal pergerakan IHSG masih cenderung berat melihat aksi investor asing yang masih tercatat net sell sebesar Rp286,37 miliar rupiah dengan pelemahan nilai tukar rupiah sebesar 0,17 persen ke level Rp14 765 per dolar AS," tulisnya dalam publikasi riset, Rabu (9/9).
Secara teknikal, Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan pergerakan IHSG mencoba konfirmasi rebound yang tepat di level support lower bollinger bands dan bullish trend line.
Pergerakan selanjutnya akan menguji resistance MA20 di kisaran 5.265 sebagai konfirmasi lanjutan penguatan menuju kembali ke resistance target MA200 yang berada dikisaran 5.343.
Baca Juga
"Sementara, Indikator stochastic mulai menjenuh pada area dekat oversold dengan volume pembelian mendorong penguatan. Sehingga kami perkirakan IHSG berpotensi melanjutkan penguatannya dengan support resistance 5.200-5.345," terangnya Lanjar.
Adapun, saham-saham pilihan Reliance Sekuritas yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; ASII, BMRI, BRPT, CPIN, ERAA, HMSP, WIKA, WSKT.
Di sisi lain, mayoritas indeks saham di Asia ditutup menguat. Indeks Nikkei (+0,80 persen), TOPIX (+0,69 persen), HangSeng (+0,14 persen) dan CSI (+0,54 persen) rebound meskipun hubungan AS dan China juga kembali menjadi fokus setelah Presiden Donald Trump mengatakan dirinya berencana untuk mengakhiri ketergantungan Amerika pada negara tersebut.
Adapun, bursa Eropa membuka perdagangan pada level koreksi. Indeks Eurostoxx (-1,19 persen), FTSE (-0,26 persen) dan DAX (-0,97 persen) turun di awal sesi menyusul pelemahan sebagian besar indeks berjangka di tengah kekhwatiran terkait ancaman Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang akan meninggalkan pembicaraan Brexit tanpa kesepakatan perdagangan baru.
Sementara, kerugian minyak diperpanjang karena prospek suram untuk permintaan jangka pendek. Minyak mentah West Texas Intermediate turun 2,9 persen menjadi US$ 38,35 per barel.
Selanjutnya investor akan menanti pekembangan mengenai hubungan perdagangan AS-China, perkembangan vaksin corona dan pembicaraan brexit yang terlihat melambat.