Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Rebound, Saham BMRI Disayang TLKM Dibuang

Di tengah tren net sell, investor asing tampak memburu saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dengan net buy sebesar Rp43,4 miliar sehingga saham berhasil menguat 2,14 persen ke level Rp5.975.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (14/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (14/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan berhasil menguat pada perdagangan Selasa (8/9/2020), setelah terkoreksi tiga hari berturut-turut. Adapun, dua saham BUMN berbeda nasib seiring dengan aksi investor asing.

Pada pukul 15.15 WIB atau akhir sesi II, indeks harga saham gabungan atau IHSG menguat 0,27 persen atau 13,87 poin menjadi 5.244,07. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 5.232,92 - 5.256,3.

Dari keseluruhan anggota konstituen, sebanyak 187 saham berhasil menguat, 223 saham melemah, sedangkan 178 saham lainnya tidak bergerak daripada posisi perdagangan sebelumnya.

Nilai transaksi sejumlah Rp6,29 triliun dengan net sell investor asing sebesar Rp286,42 miliar. Kapitalisasi pasar sebesar Rp6.111,04 triliun.

Di tengah tren net sell, investor asing tampak memburu saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dengan net buy sebesar Rp43,4 miliar sehingga saham berhasil menguat 2,14 persen ke level Rp5.975.

Adapun, saham BUMN lainnya, yakni PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. mengalami net sell Rp128,2 miliar, dua kali lipat dibandingkan net sell terbesar kedua hari ini, yakni BBCA sejumlah Rp57,8 miliar.

Saham TLKM hari ini terkoreksi 40 poin atau 1,38 persen ke level Rp2.860, setelah bergerak di rentang Rp2.860-Rp2.900.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa berdasarkan rasio fibonacci, level support dan resistance IHSG berada pada 5.172,37 hingga 5.293,93.

Kemudian, berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif, sedangkan Stochastic dan RSI berada di area netral.

“Meskipun demikian, terlihat pola bullish inside bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistan terdekat,” ujar Nafan, Selasa (8/9/2020).

Sementara itu, Bursa Asia mencatatkan hasil positif dan ditutup menguat ditengah kelesuan saham perusahaan teknologi di AS dan tensi panas hubungan China dan Amerika Serikat.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (8/9/2020), seluruh indeks di wilayah Asia mencatatkan kenaikan pada penutupan perdagangan. Indeks S&P/ASX 200 Australia memipin pergerakan ini dengan kenaikan 1,06 persen dan bertengger di level 6.007,80.

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan menyusul di belakang Australia dengan kenaikan 0,74 persen di level 2.401,91 disusul oleh bursa Jepang yang menutup hari dengan penguatan indeks Topix sebesar 0,69 persen di kisaran 1.620,89.

Sementara itu, indeks Shanghai Composite juga terpantau naik ke level 3.311,97 atau menghijau 0,59 persen serta Hang Seng Hong Kong juga bergerak naik 0,18 persen dan parkir di level 24.634,55.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper