Bisnis.com, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan pendapatan usaha konsolidasian sebesar Rp8,04 triliun di semester I/2020.
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2020, WSKT meraih pendapatan Rp8,04 triliun, turun 45,68 persen dari sebelumnya Rp14,79 triliun.
BUMN itu pun mencatatkan rugi bersih Rp1,09 triliun, berbalik dari posisi laba bersih Rp997,82 miliar per Juni 2019.
Dalam keterangan resmi yang diterima pada Senin (31/8/2020), segmen jasa konstruksi masih menjadi penopang terbesar WSKT dengan total pendapatan mencapai Rp7,36 triliun. Sementara sisanya disumbangkan oleh segmen properti dan hotel, beton pracetak, jalan tol, dan infrastruktur lainnya.
Direktur Keuangan Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma menilai, sektor konstuksi secara umum menghadapi tantangan yang cukup berat pada tahun 2020 akibat pandemi virus corona.
Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebabkan sejumlah proyek konstruksi terhenti progressnya untuk sementara waktu.
Baca Juga
“Memasuki masa PSBB transisi, kecepatan pengerjaan proyek sudah hampir kembali ke level 100 persen, jauh lebih baik dibandingkan bulan Maret hingga Juni.” Ujar Taufik.
Sementara itu, WSKT juga membukukan arus kas bersih positif dari aktivitas operasi sebesar Rp1,7 Triliun. Pencapaian ini didukung oleh penerimaan kas dari pembayaran termin proyek yang dikerjakan dengan skema turnkey (contractor pre financing) maupun progress payment dengan total mencapai Rp12 triliun.
“Target kami hingga akhir tahun penerimaan termin proyek bisa mencapai Rp31 – 33 Triliun. Kami juga sedang mengupayakan agar beberapa proyek yang semula menggunakan skema turnkey dapat diubah skema pembayarannya menjadi progress payment.” tambahnya.
Taufik melanjutkan, saat ini likuiditas menjadi salah satu prioritas utama perusahaan. Perusahaan telah memetakan potensi kas masuk sudah yang akan dikawal agar sesuai dengan timeline yang dibuat.
Ia mengaku optimistis perusahaan dapat menyelesaikan semua kewajiban kepada kreditur di pada kuartal III/2020 dan kuartal IV/2020 secara tepat waktu.
Sebagai langkah efisiensi, WSKT juga melakukan optimalisasi belanja modal sekitar 45 persen dari target awal tahun 2020 sebesar Rp19 Triliun. Fokus belanja modal tahun ini akan digunakan untuk menyelesaikan sisa ruas tol yang dimiliki oleh Perseroan.