Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengantongi 65 calon emiten yang akan mencari pendanaan lewat pasar modal, baik melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering), penawaran umum terbatas (PUT) atau penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), maupun penerbitan obligasi.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyampaikan nilai penghimpunan dana melalui pasar modal telah mencapai Rp63,7 triliun secara year-to-date (ytd) per 25 Agustus 2020.
“Di dalam pipeline terdapat 65 emiten yang akan melakukan penawaran umum dengan total penawaran diperkirakan mencapai Rp44,07 triliun,” kata Wimboh, Kamis (27/8/2020).
Wimboh menunjukkan bahwa kinerja pasar saham mulai membaik ditopang oleh daya investor domestik.
Walaupun aliran dana asing terpantau masih keluar dengan mencatatkan aksi jual atau net sell senilai Rp5,68 triliun sejak awal bulan, IHSG justru tetap mampu menguat 3,70 persen secara month-to-date (mtd).
Tak hanya di pasar saham, pasar obligasi Tanah Air pun memperlihatkan tren penguatan yang tercermin lewat penurunan yield Surat Berharga Negara (SBN). Per 25 Agustus 2020, yield SBN telah turun 21,2 secara mtd atau turun 52 bps sejak awal tahun.
Di lantai bursa, Bursa Efek Indonesia menyambut kedatangan emiten ke-700 pada hari ini yaitu PT Transkon Jaya Tbk. Emiten bersandi saham TRJA ini menggalang dana senilai Rp93,75 triliun yang akan digunakan untuk pengembangan usaha dan modal kerja.