Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas dunia kembali melorot menyusul ekspektasi penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan rencana Presiden AS Donald Trump mempercepat pengadaan vaksin.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot dibanderol US$1.932,80 per troy ounce ata turun 0,40 persen pada pukul 09.28 WIB. Sementara itu, harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2020 turun 0,34 persen menjadi US$1.940,40 per troy ounce.
Sekadar mengingatkan, harga emas merosot jauh setelah mencetak rekor di angka US$2.075 per troy ounce pada awal bulan ini. Meski sempat menguat lagi ke level US$2.000 per troy ounce, harga emas bertengger di level US$1.940 sejak akhir pekan lalu.
Di dalam negeri, harga emas 24 karat Antam turun Rp4.000 menjadi Rp1.023.000 untuk ukuran 1 gram. Harga emas Antam sempat menyentuh Rp1.065.000 per gram pada bulan ini.
Baca Juga : Harga Emas Hari Ini, Senin 24 Agustus 2020 |
---|
Di Pegadaian, harga emas Antam dibanderol Rp1.102.000, tidak berubah dibandingkan dengan posisi akhir pekan lalu. Begitu juga dengan harga emas cetakan UBS, masih dibanderol Rp1.075.000 untuk ukuran 1 gram.
Monex Investindo Futures melaporkan, harga emas berpotensi bergerak turun dalam jangka pendek pada hari ini di tengah sentimen menguatnya dolar AS pasca perilisan data ekonomi AS yang optimis di hari Jumat lalu,
Selain itu, harga emas tertekan seiring dengan serta rencana pemerintahan Trump yang ingin mempercepat pembuatan vaksin virus corona AstraZeneca sebelum pemilu Amerika Serikat.
Menurut Monex Investindo, secara teknikal, harga emas berada dalam tekanan turun selama harga bergerak di bawah level US$1.940 per troy ounce. Level yang merupakan area indikator moving average 50 di dalam grafik satu jam.
“Untuk sisi bawahnya, level support terdekat berada di 1.924, menembus ke bawah dari level tersebut berpotensi memicu penurunan lanjutan ke 1.914 sebelum membidik support kuat di 1902,” tulis Monex Investindo dalam laporannya yang dikutip Bisnis, Senin (24/8/2020).
Sementara itu jika harga bergerak naik, area US$1,940 menjadi level resisten terdekat. Bila menembus ke atas dari level tersebut akan berpeluang memicu kenaikan lanjutan ke US$1.950 sebelum mengincar resisten kuat di US$1.962.