Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Asia dibuka melemah menyusul pesimisme Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, mengenai pertumbuhan ekonomi AS di paruh kedua tahun ini.
Dilansir dari Bloomberg, Kamis (10/8/2020) index Topix Jepang terkoreksi 0,32 persen dan indeks Nikkei 225 terpantau turun 0,34 persen dari perdagangan hari sebelumnya.
Penurunan juga terjadi pada indeks S&P/ASX 200 Australia yang melemah 0,97 persen di zona merah. Sementara itu, indeks MSCI AC Asia Pasific juga terkoreksi 0,22 persen.
Adapun, indeks berjangka S&P juga terpantau ikut terkoreksi 0,44 persen, begitu pula dengan indeks Dow Jones yang turun 0,31 persen.
S&P terseret turun setelah The Fed menyatakan bahwa krisis kesehatan akan sangat membebani aktivitas ekonomi dan kembali menyebut bahwa arah pemulihan ekonomi akan bergantung pada pengendalian virus.
Para gubernur bank sentral AS juga tampaknya mulai kendor dari kesiapan mereka sebelumnya untuk mengklarifikasi pernyataan mengenai arah pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam tersebut.
Baca Juga
Direktur strategi portofolio di EP Wealth Advisors Adam Phillips menilai di saat para pembuat kebijakan mencari tanda-tanda inflasi, kekhawatiran yang lebih besar untuk The Fed sebenarnya adalah deflasi karena laju pemulihan ekonomi terus melambat.
"Risalah tersebut menyarankan bahwa hasil dari langkah-langkah kebijakan tidak terjamin, dan malah dapat menciptakan beberapa tekanan ke atas pada imbal hasil obligasi jangka panjang dalam waktu dekat," katanya.