Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan produsen boneka PT Sunindo Adipersada mengincar dana sebanyak Rp148,75 miliar dari pelepasan saham ke publik lewat mekanisme penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Sunindo berencana melepas 425 juta saham dengan harga penawaran sebesar Rp350 per saham. Dengan begitu, perseroan mengincar dana segar sebesar Rp148,75 miliar.
Berdasarkan prospektus perseroan yang dikutip Bisnis, Selasa (4/8/2020), seluruh dana akan digunakan untuk modal kerja. Hal itu meliputi pembelian bahan baku, biaya produksi, dan untuk biaya operasional.
Pada saat yang sama produsen bonek itu juga menawarkan waran seri I sebanyak 170 juta unit dengan harga pelaksanaan Rp880 per saham. Dengan begitu, Sunindo dapat mendapatkan tambahan dana segar Rp149,60 miliar.
Sama dengan dana hasil IPO, Sunindo akan menggunakan dana hasil pelaksanaan Waran untuk modal kerja. Sebagai informasi setiap pemegang 100 (seratus) saham baru akan memperoleh 40 waran Seri I
Sunindo memperkirakan perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) semakin meluas. Sementara itu China berkontribusi sebesar 88,10 persen dari total Impor Mainan AS. Oleh karenanya, kebijakan dari AS mengenai pengenaan tarif impor kepada China membuka peluang bagi Perseroan untuk menyerap pangsa pasar China.
Baca Juga
Peluang penyerapan pangsa pasar China tersebut didukung Pemerintah Indonesia melalui Surat Duta Besar (Dubes) AS No. No.16/DB/2019 tentang Perang Dagang dan Peluang Peningkatan Perdagangan dan Investasi Indonesia-AS tanggal 13 Agustus 2019.
Sunindo mulai tahun buku 2020 dan seterusnya bermaksud membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 25 persentase laba bersih tahun berjalan Perseroan.
Besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi perseroan di masa yang akan datang.