Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kontraktor pelat merah PT Adhi Karya (Persero) Tbk. membukukan penurunan laba bersih secara tahunan pada semester I/2020.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis (30/7/2020), Adhi Karya mengantongi pendapatan Rp5,52 triliun pada semester I/2020. Realisasi itu tumbuh 1,86 persen dari Rp5,42 triliun periode yang sama tahun lalu.
Kendati demikian, beban pokok pendapatan perseroan naik 3,47 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp4,73 triliun. Akibatnya, laba bruto yang dikantongi perseroan turun 6,75 persen ke posisi Rp795,94 miliar per 30 Juni 2020.
Dari sisi beban usaha, emiten berkode saham ADHI itu melaporkan kenaikan 13,15 persen menjadi Rp381,84 miliar pada semester I/2020. Perseroan membukukan penurunan laba usaha 19,75 persen secara yoy menjadi Rp414,10 miliar per 30 Juni 2020.
Penurunan cukup signifikan terjadi pada pendapatan lainnya sebesar 43,03 persen dan bagian laba ventura bersama 69,33 persen secara tahunan pada semester I/2020. Sebaliknya, beban keuangan dan beban pajak penghasilan final tidak berubah banyak dari tahun sebelumnya.
Dengan demikian, ADHI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp11,27 miliar pada 30 Juni 2020. Realisasi itu turun 94,76 persen dari Rp215 miliar periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
ADHI memiliki total aset Rp37,69 triliun per 30 Juni 2020. Nilai itu naik dari Rp36,51 triliun pada akhir 2019.
ADHI membukukan nilai kontrak baru Rp3,7 triliun di luar pajak pada semester I/2020. Realisasi perolehan kontrak baru pada Juni 2020 didominasi oleh proyek daerah jaringan irigasi di Kudus, Jawa Tengah senilai Rp161,5 miliar.