Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat penurunan tajam pada perolehan laba bersih dalam periode enam bulan 2020. Penurunan pendapatan dan kenaikan beban keuangan menjadi pemicu penurunan kinerja pemegang konsesi jalan tol terbesar di Indonesia itu.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan Jasa Marga, Kamis (30/7/2020), perseroan meraup laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik indu sebanyak Rp105,73 miliar per Juni 2020. Jumlah tersebut turun 90 persen dibandingkan dengan posisi Juni 2019 sebanyak Rp1,05 triliun.
Penurunan drastis tersebut membuat laba per saham atau earning per share juga turun dari Rp146,02 pada Juni 2019 menjadi tinggal Rp14,57 pada Juni 2020.
Secara umum, emiten bersandi saham Jasa Marga itu membukukan total pendapatan sebanyak Rp6,77 triliun atau turun 51 persen. Pendapatan dari tarif tol turun 17,5 persen menjadi Rp3,91 triliun.
Untuk diketahui, jalan arus lalu lintas di jalan tol yang dikelola Jasa Marga turun sejak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada April 2020 lalu. Jasa Marga juga kehilangan trafik yang cukup banyak karena PSBB masih diterapkan saat momentum mudik Idulfitri yang secara siklus memberikan limpahan trafik. Lalu lintas selama periode lebaran tahun ini bahkan turun 62 persen.
Di sisi lain, beban keuangan perseroan meningkat tajam. Total beban keuangan neto mencapai Rp1,62 triliun atau meningkat 48 persen secara tahunan.
Baca Juga
Sejalan dengan itu, Jasa Marga mencatat lonjakan utang perbankan. Per Juni 2020, total utang bank yang masuk dalam pos liabilitas jangka panjang mencapai Rp42,20 triliun atau meningkat 64 persen. Secara keseluruhan, total liabilitas Jasa Marga mencapai Rp78,59 triliun, naik 2,74 persen.
Secara umum, total aset Jasa Marga per Juni 2020 mencapai Rp102,69 triliun, meningkat 3 persen secara tahunan. Dari aset tersebut, Jasa Marga masih memiliki kas dan setara kas sebanyak Rp3,92 triliun, turun 9 persen dibandingkan posisi Juni 2019.